3. Tanpa pengalaman politik
Jika Donald Trump menjadi presiden, dia akan menjadi kepala negara pertama yang sama sekali tidak mempunyai pengalaman politik atau mengemban jabatan militer.
Seperti diketahui, Trump menghabiskan kariernya sebagai pebisnis real estat.
Tercatat ada sejumlah presiden yang tidak pernah mengemban jabatan politik, seperti Dwight Eisenhower, Ulysses S Grant, dan Zachary Taylor.
Namun, nama-nama ini merupakan perwira aktif dengan jabatan militer yang prestisius.
Sebagai contoh adalah Eisenhower, perwira bintang lima yang pernah menjabat sebagai Panglima NATO dan Kepala Staf Angkatan Darat.
Namun, Trump bukanlah calon pertama yang nihil pengalaman politik.
Pada Pilpres 1940, Partai Republik mencapreskan pebisnis dan pengacara Wendell Willkie yang kemudian dikalahkan oleh Presiden Franklin Roosevelt.
4. Presiden wanita pertama
Tentunya satu hal yang sudah paling jelas adalah akhirnya AS akan bergabung dengan negara-negara lain, seperti Inggris, Filipina, Korea Selatan, dan Indonesia, yang memilih presiden wanita.
Hillary Clinton yang mencoba untuk kali kedua setelah kegagalan pada Pilpres 2008 akan menjadi presiden wanita pertama jika mengalahkan Trump.
Tentunya Hillary sudah mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang dicapreskan oleh salah satu dari dua partai besar AS, yaitu Demokrat.
5. No gubernur, no senator, no DPR, no wakil presiden
Menjabat sebagai gubernur, senator, anggota DPR, atau wakil presiden selalu menjadi tangga menuju tiket capres di AS.
Tidaklah mengejutkan jika rata-rata capres dari kedua partai pernah mengemban salah satu posisi tersebut.