Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 10 Serangan Teror Paling Fatal pada Abad Ke-21

Kompas.com - 11/09/2016, 10:00 WIB

7. Serangan di Norwegia (2011)

Dalam insiden pada 22 Juli 2011 ini terjadi dua serangan yang didalangi Anders Behring Breivik yang secara total menewaskan 77 orang.

Serangan pertama adalah bom mobil di distrik pemerintahan Norwegia, Regjeringskvartalet. Bom yang diracik dari pupuk dan bensin itu diletakkan di dalam sebuah minibus.

Minibus itu kemudian diparkir di dekat apartemen tempat kantor PM Jens Stoltenberg berada. Ledakan bom ini terjadi pada pukul 15.25 waktu setempat dan menewaskan delapan orang dan melukai 209 orang.

Serangan kedua terjadi dua jam kemudian. Terjadi penembakan di kamp musim panas di Pulau Utoya, di wilayah utara Norwegia yang digelar AUF, sayap kepemudaan Partai Buruh Norwegia (AP) yang berkuasa.

Breivik yang menyamar sebagai polisi menembaki peserta perkemahan yang sebagian besar adalah para remaja itu. Akibatnya 68 orang tewas dan 110 orang terluka.

Sebanyak 69 korban tewas di rumah sakit dua hari setelah tragedi terburuk di Norwegia sejak Perang Dunia II.

Kepolisian Norwegia kemudian menangkap Anders Behring Breivik (32) dan mendakwanya melakukan dua serangan teror. Pada 24 Agustus 2012, Breivik dijatuhi hukuman 21 tahun penjara dengan kemungkinan tambahan hukuman jika dia dianggap masih membahayakan masyarakat.

6. Pengepungan Teater Dubrovka Moskwa (2002)

Pada 23-26 Oktober 2002, sebanyak 40 orang anggota separatis Chechnya bersenjata lengkap menyandera teater Dubrovka yang sedang dipadati pengunjung.

Puluhan orang Chechnya yang dipimpin Movsar Barayev menyandera setidaknya 850 orang dan menuntut penarikan mundur pasukan Rusia dan mengakhiri Perang Chechnya kedua.

Rusia mengerahkan pasukan khususnya, termasuk Spetnatz, dan Grup Vega, untuk melakukan operasi pembebasan sandera. Kedua unit pasukan khusus itu masih dibantu pasukan kemendagri Rusia SOBR.

Sebelum menyerang, pasukan Rusia memompakan gas kimia ke dalam gedung teater itu. Saat masuk ke dalam teater, pasukan Rusia harus bertempur di sepanjang koridor dan tangga yang dijaga para penyerang sebelum tiba di aula tempat para sandera berada.

Serbuan ini menewaskan semua penyandera dan tak ada korban jatuh di pihak Spetnatz. Namun, sebanyak 130 orang sandera, termasuk sembilan warga asing, juga tewas karena menghirup gas yang dipompakan ke dalam gedung.

Penggunaan gas itu dikecam dunia internasional dan para ilmuwan di Rusia karena pemerintah menolak membuka identitas gas yang digunakan dalam operasi itu.

5. Bom kereta api di Madrid (2004)

Bom kereta api di Madrid ini terjadi pada 11 Maret 2004, tiga hari sebelum pemilihan umum Spanyol. Tragedi ini menewaskan 192 orang dan melukai sekitar 2.000 orang.

Serangan bom ini adalah merupakan aksi terburuk yang terjadi di Spanyol sepanjang sejarah negeri itu dan merupakan serangan terburuk di Eropa sejak pengeboman Pan Am di Lockerbie pada 1988.

Pada 14 Maret 2004, juru bicara Al Qaeda di Eropa, Abu Dujana al-Afghani, muncul dalam sebuah video dan menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Penegak hukum Spanyol menuding sekelompok warga Maroko, Suriah, dan Aljazair serta dua anggota Garda Sipil dan sejumlah informan polisi terlibat dalam tragedi itu.

Pada 11 April 2006, hakim Juan del Olmo memutuskan seorang warga Maroko Jamal Zougam dan 28 orang lainnya terlibat dalam serangan tersebut.

Tak pernah ditemukan keterlibatan Al Qaeda dalam serangan itu meski Brigade Abu Hafs al-Masri, yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengklaim bertanggung jawab.

Pada Agustus 2007, kelompok militan Al Qaeda mengatakan, mereka sangat bangga dengan keberhasilan serangan bom di Madrid itu.

4. Serangan di Mumbai, India (2008)

Serangkaian serangan di kota bisnis India, Mumbai, ini terjadi pada 26-29 November 2008. Saat itu, 10 orang anggota Lashkar-e-Taiba, kelompok militan yang berbasis di Pakistan, melakukan 12 serangan terkordinasi selama empat hari di kota itu.

Serangan yang menjadi perhatian dunia itu dimulai pada 26 November hingga 29 November 2008 menewaskan 164 orang dan melukai 308 orang lainnya.

Delapan serangan terjadi di wilayah selatan Mumbai, termasuk di hotel mewah Taj Mahal dan sebuah pusat komunitas Yahudi. Juga terjadi ledakan di Pelabuhan Mumbai dan di sebuah taksi.

Pada 28 November 2008 pagi, hampir semua lokasi serangan, kecuali hotel Taj Mahal, sudah bisa dikuasai aparat keamanan India.  

Pada 29 November, aparat keamanan India menggelar Operasi Tornado Hitam untuk membersihkan para penyerang yang tersisa di hotel Taj Mahal sekaligus mengakhiri serangan ini.

Pada 7 Januari 2009, Pemerintah Pakistan mengakui satu-satunya penyerang yang selamat adalah warga negeri itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com