Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Vietnam Menunjukkan Model bagi ASEAN

Kompas.com - 01/09/2016, 19:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorTri Wahono

Mantan agen intelijen militer senior pernah memberitahu saya. bahwa tidak ada hal yang pasti. Mengenai Amerika, misalnya, ia menekankan, "Vietnam akan mendukung negara manapun yang mendukung kedaulatannya”

Orang-orang militer yang dulunya berperang melawan Amerika di masa mudanya, sekarang justru yang membuat perjanjian dengan mantan musuh Perang Dingin mereka. Memang, Presiden AS Barrack Obama di awal tahun ini telah mengumumkan pencabutan embargo penjualan senjata ke Vietnam yang telah berpuluh-puluh tahun lamanya.

Orang Vietnam juga telah memperkuat hubungan ekonominya dengan Korea Selatan, Jepang dan Uni Eropa dan di saat yang bersamaan mereka berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok.

Kemitraan mereka dengan Korea Selatan telah terbukti sangat bermanfaat. Contoh yang paling menonjol adalah investasi Samsung senilai 12 miliar dollar AS pada industri elektronik Vietnam.

Orang Vietnam (tidak seperti orang Filipina) telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam mengatur kepentingan ekonomi, politik, dan militer, serta bagaimana menjaga jarak dengan Tiongkok, dan pada saat yang sama tidak menjadi musuh negara besar tersebut.

Jadi apa langkah ke depan untuk Tiongkok dan ASEAN, terutama untuk negara-negara lain yang memiliki hubungan yang serupa dengan Beijing?

Orang dapat merasakan frustrasi para pejabat Vietnam seperti Tran mengenai keraguan sikap ASEAN pada isu Laut Cina Selatan.

"Ketika rumah tetangga Anda terbakar, Anda tidak dapat mengabaikannya dan berpikir, 'Oh, itu apinya, itu tidak akan menyebar.' Jika Anda tidak bekerja sama, api tersebut akan menghancurkan kita semua…"

"Saya sangat menghargai bahwa Filipina membawa isu Laut Cina Selatan ke Pengadilan Tetap Arbitrase Internasional di Den Haag. Kami percaya bahwa langkah-langkah seperti ini bersama ASEAN adalah langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah ini sambil terus menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan tersebut."

Tiongkok pasti akan menanggung akibatnya jika mereka terus memberikan penekanan pada kawasan tersebut.

Selagi negara-negara ASEAN menilai kepentingan nasional masing-masing, para pembuat kebijakan harus melihat bagaimana Vietnam telah berhasil menjaga independensi dan kehormatan mereka dalam waktu yang sangat lama.

Twitter @fromKMR
Instagram @fromKMR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com