Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Malaysia Konfirmasi Kasus Zika Pertama Negeri Itu

Kompas.com - 01/09/2016, 12:10 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia, Kamis (1/9/2016), mengumumkan kasus virus Zika pertama di negeri itu setelah seorang perempuan berusia 58 tahun diyakini tertular di Singapura.

Perempuan Malaysia itu mengunjungi Singapura bulan lalu untuk menengok putrinya yang tinggal di negeri kota tersebut.

Sang putri ternyata sudah dipastikan terjangkit virus Zika. Demikian penjelasan Kementerian Kesehatan Malaysia.

Setelah kembali ke Kuala Lumpur, perempuan itu jatuh sakit dan berdasarkan hasil pemeriksaan urine, dia diduga tertular Zika.

Saat ini, hasil lengkap pemeriksaan darah perempuan itu masih dalam proses.

"Sumber infeksi ini diduga berasal dari Singapura," demikian Kementerian Kesehatan Singapura.

Nyamuk Aedes yang membawa virus Zika, yang sudah terdeteksi di 67 negara, hanya membawa gejala ringan bagi sebagian besar orang misalnya demam dan ruam-ruam kulit.

Namun, bagi perempuan hamil terkena virus Zika bisa mengakibatkan bayi yang dikandung menderita microcephaly, yaitu terlahir dengan kepala dan otak berukuran kecil.

Malaysia, yang juga kerap mengalami masalah demam berdarah, mewaspadai virus baru ini setelah kasus penyebaran Zika di Singapura terus meningkat.

Hingga Rabu (31/8/2016), pemerintah Singapura sudah memastikan 115 kasus Zika di negeri itu. Sementara itu, Kemenkes Malaysia mengatakan, dari 115 orang yang terjangkit Zika di Singapura, lima di antaranya adalah warga Malaysia.

Alhasil, pemerintah Malaysia memperketat pengawasan di perbatasan dengan Singapura dan meningkatkan upaya pemberantasan nyamuk antara lain dengan cara pengasapan.

Pemerintah juga mengimbau warga untuk melakukan gerakan memusnahkan sarang nyamuk dan langsung memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala Zika, terutama bagi mereka yang baru mengunjungi Singapura.

Kompas TV 41 Warga Singapura Terjangkit Virus Zika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com