"Saya sudah katakan kepada anak bungsu saya bahwa dia akan bertemu lagi dengan saya dalam waktu sembilan jam, dan itu tak terjadi," keluh Nazia.
Masalah ternyata tak berhenti di situ. Saat tiba di bandara, keduanya harus kembali menjalani pemeriksaan dari agen Bea Cukai AS.
"Anda tak melakukan kesalahan apa pun, Pak. Sayangnya, beginilah aturan saat ini. Pernyataan Delta melawan pernyataan Anda," ujar sang petugas saat Faisal menanyakan kesalahan mereka.
Pasangan ini akhirnya berhasil naik ke dalam pesawat dan Naiza mengatakan bahwa dia masih merasa ketakutan.
"Kami kini paham bahwa hanya karena kami sudah berada di dalam pesawat bukan berarti kami tak bisa diusir dari pesawat, kecuali pesawat sudah terbang," tambah Naiza.
Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika dan Islam (CAIR) sudah mengajukan keluhan kepada Delta Airlines dan mengatakan maskapai itu sudah melakukan diskriminasi.
"Maskapai salah menilai sikap mereka yang normal menjadi sesuatu yang mengerikan. Sangat jelas bahwa pasangan Ali dikeluarkan dari pesawat karena mereka nama dan wajah mereka identik dengan Muslim," ujar kuasa hukum CAIR, Sana Hassan.
Adapun pihak manajemen Delta Airlines hanya menanggapi masalah ini dengan sederet kalimat normatif.
"Delta mengecam diskriminasi dengan alasan usia, ras, kebangsaan, agama, orientasi seks atau jender terhadap pelanggan kami. Sebagai maskapai global, Delta berkomitmen untuk melayani semua pelanggan dengan penuh hormat," ujar seorang juru bicara Delta Airlines.
"Delta akan melanjutkan investigasi terkait masalah ini dan akan memberikan kompensasi penuh kepada pelanggan yang merasa dirugikan," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.