Sementara itu, Ketua Komite Nasional Partai Republik, Reince Priebus juga tak ketinggalan mengeluarkan komentar pedasnya.
"Warga AS membutuhkan kepercayaan diri bahwa Departemen Kehakiman di bawah Pemerintahan Presiden Obama akan berlaku adil dan tak memihak."
"Namun, saat Jaksa Agung diam-diam bertemu dengan Bill Clinton hanya beberapa hari sebelum pemeriksaan Hillary, yang juga digelar di tengah libur akhir pekan, maka ini memunculkan dugaan adanya perlakuan khusus," kata dia.
"Seharusnya Hillary mendapatkan perlakuan yang sama seperti warga negara lain," tegas dia.
Di dalam lebih dari 2.000 email yang dikirimkan Hillary, ada sejumlah email yang berisi informasi rahasia, termasuk 22 email rahasia intelijen.
"Kita harus bertanya kepada diri sendiri apakah ini adalah jenis kepemimpinan yang kita inginkan di Gedung Putih," tulis Priebus.