Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Adil, Anakku Tewas dengan Cara Seperti Itu..."

Kompas.com - 20/06/2016, 20:29 WIB

Richard, yang mengaku sangat dekat dengan Chris, juga menegaskan bahwa pemeriksaan latarbelakang seseorang masih penting untuk dilakukan. Hal ini berguna secara signifian dalam banyak kasus lain. 

Komentar ini diungkapkannya terkait munculnya pandangan bahwa pemeriksaan latar belakang seseorang tak berguna untuk mencegah kasus-kasus penyerangan macam di Santa Barbara, maupun yang terakhir di Orlando.

"Orang yang tewas dalam kecelakaan mobil meski mengenakan sabuk pengaman, tidak lantas memunculkan argumen bahwa 'seat belt'  tak berguna," cetus dia.

"Apa yang terjadi dengan anak saya bukan merupakan bukti untuk melandasi argumen bahwa pemeriksaan latarbelakang orang tak membantu. Justru dengan kasus itu menujukkan kita harus melakukan pemeriksaan dengan lebih teliti," ujar Richard. 

Menurut dia, yang dibutuhkan adalah lengkapnya informasi tentang seseorang, termasuk kondisi kesehatan mental.

Selanjutnya, harus ada tindakan yang mencegah, orang-orang dengan potensi penyakit mental, tendensi kriminal, dan pelaku kekerasan domestik untuk memiliki senjata.

Richard mengaku, terakhir kali bertemu dengan Richard saat momen Hari Ibu tahun 2014. Saat itu mereka berkumpul bersama mantan istri Richard, Karen.

"Kami menyantap hidangan 'brunch' kala itu. Setelah itu, kami mengantarnya ke areal parkir. Kami mengucapkan 'good bye', dan melihat dia memasuki mobil dan berlalu dari pandangan kami," kata Richard.

Dalam wawancara yang dirilis laman People ini, Richard terlihat mengenakan pita di pergelangan tangannya. Pita itu merupakan bentuk simpati kepada mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai karena kekerasan dengan senjata api.

Richard mengaku, ada kalanya dia mengalami putus asa dengan segara upayanya. Namun kata-kata dari saudara lelakinya membangkitkan niatnya lagi. 

"Dia bilang, jangan berpikir seperti itu, lakukan saja apa yang bisa kita lakukan sebaik mungkin. Sekalipun akhirnya kita gagal, tapi setidaknya kita sudah membuka jalan, memudahkan orang-orang setelah kita untuk melanjutkan perjuangan ini," kata Richard. 

"Kita tak bisa membiarkan kekerasan bersenjata terus terjadi di negeri tempat kita tinggal," ungkap Richard mengutip perkataan saudaranya. 

Baca: Senat AS Akan Lakukan Voting soal Pengawasan Senjata Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com