NEW YORK, KOMPAS.com - Komisi penyidik hak asasi manusia Perserikatan Bangsan-Bangsa (PBB) untuk pertama kali menuduh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mau memusnahkan komunitas Yazidi.
Tuduhan itu seiring dengan meningkatnya pembunuhan massala atas komunitas Yazidi di Irak dan Suriah.
ISIS telah melakukan pembantaian atas komunitas Yazidi dengan membunuh para pria-nya, memperbudak perempuan dan anak-anak, serta melarang keyakinan tradisionalnya.
"Pembunuhan massal terjadi dan terus berlangsung," tegas Paulo Pinheiro, Kepala Komisi Penyidik HAM PBB untuk Suriah, Kamis (16/6/2016).
Paulo menambahkan, ISIS melakukan kekerasan yang mengerikan atas semua perempuan, anak-anak, maupun pria Yazidi yang mereka tangkap.
Komisi menyarankan agar kasus ini diajukan kepada Mahkamah Kriminal Internasional.
Para penyidik mengaku memiliki informasi yang rinci tentang tempat, bentuk kekerasan, dan nama dari para pelakunya.
Komunitas internasional juga didesak agar lebih banyak membantu komunitas Yazidi, yang pertama kali diserbu ISIS pada tahun 2014.
Yazidi bukan pemeluk Islam dan bukan etnik Arab dengan keyakinan tradisional sendiri, yang dianggap hina oleh para militan ISIS.
Kelompok minoritas ini berbahasa Kurdi dan sebagian besar tinggal di kawasan pegunungan Sinjar di Irak utara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.