Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Penembakan Orlando, Peretas Banjiri Akun Twitter ISIS dengan Pesan Pro-gay

Kompas.com - 16/06/2016, 20:51 WIB

ORLANDO, KOMPAS.com - Usai tragedi penembakan di Orlando yang menewaskan 49 orang, seorang peretas membanjiri akun Twitter pendukung ISIS dengan berbagai materi terkait gay, termasuk pornografi gay.

Seorang peretas yang tergabung dalam kelompok Anonymous, yang menggunakan nama samara WauchulaGhost, pertama kali meretas akun Twitter pro-ISIS beberapa bulan lalu.

Menyusul tragedi penembakan di Orlando yang dilakukan seorang pria yang mengaku setia kepada ISIS, sang peretas memutuskan untuk mengganti lambang ISIS di akun tersebut dengan bendera pelangi serta pesan-pesan bertema LGBT.

"Saya melakukan ini demi nyawa yang melayang di Orlando," ujar sang peretas kepada majalah Newsweek.

"ISIS telah menyebar dan memuji serangan itu. Jadi saya pikir saya harus membela mereka yang tewas. Membunuh orang tak bersalah tak bisa ditoleransi," tambah dia.

Pesan-pesan yang dimasukkan ke dalam sejumlah akun pendukung ISIS itu berisi dukungan dan kebanggan menjadi gay.

Bahkan beberapa tautan ke situs-situs pornografi gay juga dimasukkan meski tak ada gambar-gambar vulgar yang dipasang.

"Satu hal yang ingin saya katakan, kami tak menggunakan gambar porno dan tujuan kami bukan untuk menghina Islam," tambah WauchulaGhost.

"Aksi kami ditujukan kepada para ekstremis yang mengatasnamakan Islam. Banyak anggota kami adalah Muslim dan kami menghormati semua orang yang tak membunuh orang tak bersalah," tambah dia.

WauchulaGhost tak mau menyebutkan nama aslinya atau lokasi keberadaannya. Dia hanya mengatakan berada di AS dan tragedi Orlando semakin dekat dengan kediamannya.

Sang peretas mengklaim telah "merusak" 200 akun Twitter pendukung ISIS dan dia mengatakan akan terus melanjutkan aksinya bersama dua peretas lain, Ebony dan Yeti.

ISIS memang menggunakan media sosial seperti Twitter sebagai sarana perekrutan anggota baru dan menyebarkan propaganda.

Twitter mengklaim sudah menutup lebih dari 125.000 akun yang mendukung ekstremisme sejak 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com