Diduga, harimau dan hewan lain telah digunakan untuk pengobatan tradisional China.
Polisi telah menyelidiki keterlibatan puluhan orang, termasuk enam biksu. Mereka dikenai dakwaan untuk kepemilikan ilegal satwa liar dan perdagangan satwa liar.
Kuil Harimau membantah tuduhan pada konferensi pers pada Kamis (9/6/2016).
Thailand telah lama menjadi simpul perdagangan gelap satwa liar dan hasil hutan, serta spesies hewan yang terancam punah.
"Kami tahu bahwa beberapa kebun binatang dan banyak operator hewan memasok satwa liar ke pasar gelap," kata Steve Galster, Direktur Eeksekutif Freeland, sebuah kelompok yang memerangi perdagangan manusia dan satwa liar di Bangkok.
"Mereka mengembangbiakkan hewan, beberapa di antaranya untuk menghasilkan uang dari wisatawan, dan menjual sisanya," kata Galster.
Departemen Taman Nasional menyatakan rencananya untuk memeriksa atraksi harimau lainnya menyusul penggrebekan di kuil itu.
Departemen itu telah menyita lebih dari 100 hewan, termasuk dua harimau dan dua gajah, dari kebun binatang di kota Pantai Hua Hin.
Dikatakan juga mereka akan memeriksa kebun binatang populer Sriracha Tiger Zoo di Chonburi, Bangkok timur, yang berada di bawah pengawasan pada tahun 2004 setelah mengirimkan setidaknya 100 harimau ke kebun binatang China.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.