Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Irak Kepung Fallujah dari Tiga Arah, Keselamatan Puluhan Ribu Warga Terancam

Kompas.com - 30/05/2016, 14:49 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Pasukan Irak bergerak masuk ke kota Fallujah dari tiga arah, Senin (30/5/2016), menandai fase baru kemajuan operasi yang dimulai sejak beberapa minggu lalu.

Komandan pasukan Irak menyebutkan, operasi penggempuran Fallujah melibatkan pasukan elit kontra terorisme (CTS), unit tempur terlatih, seperti dilaporkan AFP, Senin ini.

Pasukan bergerak menuju Fallujah sejak Senin pagi. Di kota itu ribuan warga sipil diduga telah dijadikan perisai hidup oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

“Pasukan Irak memasuki Fallujah dipayungi dukungan udara dari koalisi internasional, Angkatan Udara Irak, serta pasukan artileri dan tank,” kata Komandan Operasi Letjen Abdelwahab al-Saadi.

Jenderal Saadi mengatakan, “Pasukan CTS,  polisi Provinsi Anbar dan tentara Irak, mulai bergerak ke Fallujah dari tiga arah pada pukul 04.00 waktu setempat.”

Ketika pasukan bergerak maju, “Ada perlawanan dari Daesh,” ujar Saadi dengan menggunakan akronim bahasa Arab untguk menyebut ISIS.

Juru bicara CTS, Sabah al-Noman,  mengatakan, “Kami mulai operasi pagi ini untuk masuk ke Fallujah.”

Keterlibatan pasukat elite CTS menandai dimulainya fase tempur perkotaan di Falluja, yang pada tahun 2004 pernah menjadi titik pertempuran terbesar AS setelah Perang Vietnam usai.

Operasi dua minggu sebelumnya telah difokuskan pada usaha merebut kembali desa-desa dan daerah pedesaan di sekitar Fallujah, yang terletak 50 kilometer di barat Baghdad, ibu kota Irak.

Hanya beberapa ratus keluarga telah berhasil menyelinap keluar dari wilayah Fallujah menjelang serangan di kota.

Masih sekitar 50.000 warga sipil masih terperangkap di Fallujah Mereka diduga telah menjadi korban kekerasan kelompok teror ISIS untuk dijadikan perisai hidup.

Sebelumnya telah dilaporkan, pria dewasa dan semua anak laki-laki dipaksa menjadi benteng pertahanan terdepan menghadapi serangan tentara Irak.  

Warga sipil itu akan dibunuh secara keji jika mereka menolak pintah ISIS.  Hanya sedikit keluarga yang berjasil melarikan diri dari Fallujah dalam seminggu terakhir ini.

"Sumber kami di kamp-kamp mengaku, situasi sekarang sangat tegang,” kata Nasr Muflahi, Direktur Dewan Pengungsi Norwedia di Irak.

Di Amriyat al-Fallujah, kota yang dikuasai pemerintah di selatan wilayah yang dikuasai ISIS, warga sipil menderita kelaparan hebab dan kesulitan air setelah menempuh perjalanan jauh untuk menyelamatkan diri dari pengawasan ISIS.

“Saya memutuskan untuk mempertaruhkan segalanya. Saya ingin selamat bersama anak-anak saya atau mati bersama mereka,” kata Ahmad Sabih (40), setelah mencapai kamp pengungsi, Minggu.

Fallujah adalah salah satu dari hanya dua pusat kota besar di Irak yang masih kendalikan IS. Kota besar lainnya adalah Mosul, titik pertempuran yang juga belum usaia.

Jumlah anggota kelompok ISIS yang bertahan di Fallujah diperkirakan mencapai 1.000 orang. Belum diketahui pasti, bagaimana kelompok itu bertahan setelah hampir terisolasi selama berpulan-bulan.

Fallujah, pusat minoritas Muslim Sunni Irak, telah lama dikenal dijuluki sebagai “kota masjid”. Kota ini pernah porak poranda selama perang melawan kolonialisme Inggris tahun 1920.

Pada November 2004, militer AS menderita beberapa kerugian terburuk dalam beberapa dekade selama operasi besar yang menyebabkan 95 anggota pasukan AS tewas dalam pertempuran sengit melawan kelompok yang kemudian menjadi cikal-bakal ISIS.

Fallujah bakal menjadi salah satu pusat pertarungan terberat pasukan Irak melawan ISIS. Wilayah yang dikuasai ISIS diperkirakan sisa 14 persen, dari 40 persen pada tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com