Debat itu terkait dugaan pesawat terbang ke arah yang tak menentu.
Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos mengungkapkan pesawat semoat terpantau terbang berbelok 90 derajat, lalu berputar 360 derajat sebelum hilang dari radar.
Baca: Yunani Sebut EgyptAir Berbelok Tajam Sebelum Hilang dari Radar
Namun Mesir membantah ini. Ehab Azmy, Kepala layanan navigasi udara Mesir menyebutkan pesawat tidak kehilangan arah atau pun ketinggian sebelum menghilang dari radar.
Azmy menyebut pesawat tetap terbang dalam ketinggian normal, 37,000 kaki ketika terpantau terakhir kali.
Baca: Mesir Klaim EgyptAir Tak Berbelok Tajam Sebelum Jatuh
Mesir juga membantah laporan yang menduga pilot sudah mengirimkan sinyal darurat kepada pengawas penerbangan Mesir, terkait upaya memadamkan api di kabin.
Dugaan terorisme
Dugaan ini adalah yang pertama kali muncul saat diketahui kapal itu telah tenggelam di Laut Tengah.
Namun hingga berselang hampir satu minggu, tak ada satu pun kelompok teroris yang mengeluarkan klaim bahwa mereka yang melakukan serangan.
Di awal kejadian, Menteri Penerbangan Mesir Sherif Fathi mengungkapkan kemungkinan terorisme merupakan indikasi terbesar penyebab kecelakaan, dibanding kerusakan mesin.
Baca: Menteri Penerbangan Mesir: EgyptAir Jatuh Paling Mungkin akibat Serangan Teroris
Namun, Presiden Abdel-Fattah el-Sissi, lalu menyanggah dugaan itu. Dia menilai, dugaan itu merupakan spekulasi yang prematur, karena proses penyelidikan masih berjalan.
"Tidak ada satu pun skenario yang paling mungkin, seluruh skenario adalah mngkin," kata dia.
Baca: Presiden Mesir: Jangan Ada Spekulasi Prematur
Data penerbangan
Pencarian terhadap kotak hitam EgyptAir 804 masih berlangsung hingga hari ini. Kemungkinan benda itu berada di kedalaman Laut Tengah.