Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Mesir: Jangan Ada Spekulasi Prematur

Kompas.com - 23/05/2016, 10:30 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Untuk pertamakalinya sejak terjadi kecelakaan pesawat EgyptAir di Laut Tengah, Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi muncul ke hadapan publik, Minggu (22/5/2016).

Seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (22/5/2016), Presiden el-Sissi mengaku akan mengambil waktu guna benar-benar menyelidiki dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi terhadap pesawat itu.

Diberitakan sebelumnya, Airbus 320 yang terbang dari Paris, Perancis dengan tujuan Kairo, Mesir, pada Rabu malam lalu, menghilang dari pantauan radar pada Kamis dinihari.

Lokasi hilangnya pesawat berada di wilayah udara Mesir. Saat itu, pesawat yang mengangkut 66 penumpang dan kru baru 16 kilometer melintasi wilayah Mesir.

Proses pencarian yang berlangsung setelah itu kemudian mendapati fakta bahwa pesawat yang mulai terbang sejak tahun 2003 itu telah jatuh. Tim pencari menemukan pecahan badan pesawat, barang milik penumpang, hingga potongan tubuh korban.

Saat ini, regu pencari dari Mesir dan sejumlah negara yang memberikan bantuan, masih terus mencari keberadaan kotak hitam pesawat.

Kotak hitam diyakini bisa menjadi jawaban atas misteri jatuhnya pesawat tersebut.

Baca:Menteri Penerbangan Mesir: EgyptAir Jatuh Paling Mungkin akibat Serangan Teroris

Terkait dengan belum terungkapnya penyebab kecelakaan, el-Sissi mengingatkan semua pihak agar tidak ada spekulasi prematur atas kecelakaan ini.

"Ini sangat-sangat penting bagi kita untuk membangun proses yang baik yang membawa kita kepada kesimpulan penyebab jatuhnya pesawat," ungkap el-Sissi dalam sambutan yang dipancarluaskan langsung melalui siaran televisi Mesir.

"Tidak ada skenario apa pun yang paling mungkin, karena semua skenario adalah mungkin," tegas dia.

Baca: Disanggah, Spekulasi EgyptAir Jatuh karena Serangan Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com