Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata, Ciuman Terakhir, dan Kesedihan Iringi Dilma Rousseff

Kompas.com - 13/05/2016, 08:54 WIB

BRASILIA, KOMPAS.com — Air mata sedih mengalir ketika Dilma Rousseff menyampaikan pidato terakhir kepada para pendukungnya, Kamis (12/5/2016), sebelum ia meninggalkan istana Presiden Brasil.

Air mata mewarnai langkah Rousseff keluar dari istana presiden setelah pemakzulan atas dirinya oleh Senat Brasil.

Mantan gerilyawan Marxis yang disiksa pada tahun 1970-an itu berusaha tabah dalam penampilan resmi terakhirnya.

Rousseff mengulangi keterangan penantangnya mengenai pemakzulan terhadap dirinya di Senat malamnya dengan mencapnya sebagai upaya kudeta terhadap kekuasaan.

"Saya menyerukan agar warga Brasil yang menentang kudeta, apa pun partai yang mereka dukung, melakukan mobilisasi, bersatu dengan damai," kata Rousseff dalam pidatonya di istana presiden.

Sebelumnya, pada Kamis pagi waktu setempat, Senat Brasil akhirnya menonaktifkan Dilma Rousseff, sebelum menghadapi sidang pemakzulan.

Puluhan stafnya menggelar jumpa pers, saling menyikut untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik, dan beberapa dari mereka menyeka air mata.

Marcia Kumer (55), seorang insinyur yang bekerja untuk pemerintah, memberikan 14 ikat mawar merah sebagai tanda haru sebelum Rousseff tinggalkan istana.

Kumer tidak bisa menahan diri saat ia melampiaskan kemarahannya atas pemakzulan Rousseff itu.

“Kami akan berjuang. Kami akan berada di jalan-jalan, berjuang untuk melindungi hak-hak kami,” katanya dengan suara tinggi dan berlinang air mata.

Rousseff, mengenakan jaket putih, celana panjang hitam, dan anting-anting mutiara, tenggelam dalam pusaran pengawal dan simpatisannya.

Meninggalkan istana Palacio Planalto, Rousseff kemudian memeluk ratusan aktivis sayap kiri yang berkerumun di belakang barikade di jalan.

Sorakan dan teriakan dari massa pendukungnya menyerupai penonton sepak bola. Mereka melambaikan tangan sambil bernyanyi “Ole, ole, ole ola, Dilma!”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com