Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Ini Siarkan Aksi Tabrakkan Diri ke Kereta Api lewat Aplikasi Periscope

Kompas.com - 11/05/2016, 21:46 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Kantor Kejaksaan Perancis, Rabu (10/5/2016), menggelar investigasi setelah seorang gadis 19 tahun bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke sebuah kereta api yang tengah melaju di Paris.

Investigasi ini digelar setelah aksi bunuh diri tersebut disiarkan secara langsung lewat Periscope, sebuah aplikasi video streaming untuk telepon pintar.

Lewat aplikasi ini, seorang pengguna bisa berbagi video secara langsung lewat akun Twitter mereka. Biasanya, video di Periscope bisa diakses selama 24 jam.

Perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu sempat mengirim pesan pendek ke salah satu temannya beberapa menit sebelum bunuh diri.

"Dia ingin mereka mengetahui niatnya itu," kata jaksa penyidik, Eric Lallement.

"Dia juga membuat pernyataan untuk para pengguna internet lewat aplikasi Periscope untuk menjelaskan aksinya itu," lanjut Lallement.

Dalam pesannya itu, korban menyinggung soal pemerkosaan dan menyebut nama pelaku. Sumber kejaksaan mengatakan, mereka menaruh perhatian khusus terhadap pernyataan ini.

Tayangan rekaman aksi bunuh diri yang dibuat pada Selasa (9/5/2016) di stasiun Egly, Paris, itu sudah dicabut dari Periscope. Namun, beberapa videonya masih beredar di YouTube.

Dalam video itu, korban terlihat duduk di sebuah bangku sambil mengisap sebatang rokok.

Perempuan itu berkata bahwa video yang dibuatnya bukan untuk mencari popularitas, tetapi untuk membuat masyarakat bereaksi dan membuka pikiran mereka.

Selanjutnya, layar video menjadi gelap, dan suara kepanikan yang diduga datang dari para petugas terdengar jelas.

Polisi mengatakan, mereka mendapatkan laporan dari seseorang yang menyaksikan streaming video itu.

"Kami mendapat laporan sekitar pukul 16.30 dari seorang pengguna Periscope yang terkoneksi dengan akun korban dan mengatakan kepada kami bahwa kondisi korban tidak baik," ujar seorang sumber di kepolisian.

Twitter, yang membeli Periscope pada 2015, mengatakan tidak akan mengomentari akun seseorang. Sementara itu, investigasi terkait kasus ini langsung digelar.

"Setelah hasil analisis ponsel korban dan gambar dari Periscope diketahui, penyidik baru akan mencari motif aksi ini, dan jika perlu, akan memperluas investigasi," tambah Lallement.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com