Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Profesi dengan Kondisi Terburuk di AS

Kompas.com - 02/05/2016, 09:00 WIB

Gaji pun relatif rendah hanya 30.000 dollar AS atau Rp 395 juta setahun.

Profesi dengan kadar stres tinggi, atmosfer kerja tak nyaman, dan tidak ada peluang berkarier buat mereka.

Harapan naik gaji pun tak ada, bahkan bisa turun sekitar satu persen.

7. Pramuniaga
Pegawai ritel alias pramuniaga harus selalu berpakaian necis, tetapi gajinya untuk ukuran rata-rata AS tergolong rendah, sekitar 21.000 dollar AS atau Rp 276 juta per tahun.

Kerjanya tidak menyenangkan, peluang berkarier tidak banyak, dan faktor stres tinggi.

Positifnya, pekerja sektor ritel bisa mengharapkan kenaikan gaji hingga tujuh persen.

8. Marketing iklan
Tampilannya harus selalu necis dan gajinya sekitar 47.000 dollar AS atau Rp 619 juta setahun.

Namun, atmosfer kerjanya tak nyaman dengan persaingan keras dan faktor stres yang tinggi.

Peluang berkarier nyaris tidak ada, dan saat ini tidak ada harapan naik gaji, bahkan ada kemungkinan gaji turun hingga tiga persen.

9. Sopir taksi
Pendapatan sopir taksi hanya separuh petugas pemadam kebakaran, yakni 23.000 dollar AS atau Rp 303 juta setahun.

Faktor stresnya tinggi, risiko keamanan dari ancaman kejahatan juga besar. Tidak ada atmosfer kerja seperti bidang lainnya, dan tak ada peluang berkarier lebih tinggi.

10. Pemadam kebakaran
Menjadi petugas pemadam kebakaran adalah impian kebanyakan anak-anak di AS atau Eropa.

Namun, realitanya, kondisi mereka yang berkutat di profesi ini tergolong buruk.

Gajinya memang menggiurkan, 46.000 dollar AS atau Rp 606 juta setahun. Namun, faktor stresnya paling tinggi, dan atmosfer kerjanya tidak nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com