Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Picu Perusahaan Besar di Jepang Hentikan Operasi

Kompas.com - 15/04/2016, 16:18 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Sejumlah perusahaan raksasa Jepang, termasuk Sony dan Toyota, menghentikan operasi mereka di wilayah selatan negeri itu, Jumat (15/4/2016), seusai gempa yang mengguncang kawasan itu kemarin.

Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter yang mengguncang Pulau Kyushu itu menewaskan sembilan orang, menghancurkan bangunan, dan merusak berbagai infrastruktur.

Dengan kerusakan infrastruktur itu, sejumlah perusahaan menghentikan produksi mereka untuk sementara waktu.

Perusahaan besar semacam Toyota, Honda, dan Sony langsung melakukan pemeriksaan kerusakan terhadap pabrik-pabrik mereka di pulau itu.

Perusahaan lain, seperti Mitsubishi Electric, Renesas, dan Fujifilm, menghentikan operasi mereka. Hal yang sama juga dilakukan produsen ban Bridgestone dan perusahaan minuman Suntory Holdings.

"Ada sejumlah perusahaan yang menghentikan operasinya. Namun, sejauh ini saya belum menerima laporan adanya kerusakan parah akibat gempa seperti yang terjadi pada 2011," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Motoo Hayashi kepada Jiji Press.

Pada bencana gempa dan tsunami 2011, selain mengakibatkan kehancuran besar, juga membuat sejumlah perusahaan besar tutup selama beberapa pekan yang mengakibatkan turunnya hasil industri Jepang.

Setelah bencana itu, perusahaan yang memiliki pabrik di daerah yang terkena bencana diimbau untuk menyebar operasinya ke beberapa tempat untuk menghindari kondisi serupa.

"Secara umum, kerusakan terkonsentrasi di (prefektur) Kumamoto," kata Harumi Taguchi, pakar ekonomi di IHS Economics, Tokyo.

"Jika rantai pasokan terganggu karena kerusakan infrastruktur jalan dan kereta api, dampaknya bisa mencapai prefektur dan daerah lain," tambah Harumi.

Dia melanjutkan, jika dibanding gempa Kobe 1996 dan bencana 2011, gempa kali ini dampaknya sangat terbatas. Namun, tetap saja gempa ini muncul pada saat perekonomian Jepang belum kembali ke jalurnya.

"Perekonomian Jepang masih rapuh. Bencana tak terduga seperti ini bisa membawa Jepang ke dalam fase resesi," ujar Yasunari Ueno, analis dari Mizuho Securities, Tokyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com