Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Paris ke Brussels, Mengapa Serangan Teror Itu Berkaitan?

Kompas.com - 24/03/2016, 15:52 WIB

Diperkirakan, dia adalah bagian dari sel ISIS Molenbeek yang mempersiapkan serangan pada perayaan Paskah, Maret ini. Namun, rencana itu gagal karena ia ditangkap lebih awal. Polisi menegaskan, Abdeslam bisa memberikan informasi, yang membuat anggota ISIS lainnya khawatir.

Sebelum serangan Paris, Abdeslam telah melakukan perjalanan beberapa kali ke seluruh Eropa. Ia telah dipandang ahli logistik di pusat sel ISIS dan jaringan tempat persembunyian di Belgia.

Ia sempat dihentikan polisi di kota Ulm, Jerman selatan, awal Oktober dengan tersangka lain yang memakai nama palsu Monir Ahmed Alaaj. Alaaj, yang juga dikenal dengan nama samaran Amine Choukri, tertangkap dengan Abdeslam pada Jumat pekan lalu.

Khalid dan Brahim el-Bakraoui

Kedua bersaudara itu, yang juga tercatat sebagai pelaku tindak kriminal, diketahui telah meledakkan diri pada 22 Maret di Brussels. Brahim meledakkan diri di Zaventem dan Khalid di  stasiun Maelbeek.

Kepolisian Belgia telah bertahun-tahun menetapkan mereka sebagai penjahat biasa. Brahim pernah dipenjara selama sembilan tahun karena perampokan dengan senjata pada 2010 dan saudaranya, Khalid, divonis lima tahun penjara karena pembajakan mobil pada 2011.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan, Brahim (29) dijemput di perbatasan dengan Suriah pada Juli 2015. Belgia telah memperingatkan, dia adalah seorang "pejuang teroris asing" sebelum dideportasi dari Turki.

Ada koneksi yang jelas dengan serangan Paris dan Salah Abdeslam.

Khalid (27) menyewa sebuah kamar di sebuah apartemen di Brussels, tempat Belkaid ditembak mati pada 15 Maret. Polisi telah memburu Bakraoui bersaudara itu ketika menyerbu apartemen di Rue du Dries,  di wilayah Hutan (Forest area), Brussels.

Hal penting lainnnya, Khalid juga diduga telah menyewa flat di Charleroi, Belgia selatan. Flat itu digunakan sebagai tempat pertemuan sel ISIS Molenbeek yang terlibat serangan teror di Paris.

Jejak dua bersaudara Abdeslam ditemukan di salah satu kamar di Rue du Fort, Charleroi. Juga jejak Bilal Hadfi, pengebom di Stadion Stade de France, dan otak pengebom Paris, yakni Abdelhamid Abaaoud dan Chakib Akrouh, yang ditembak mati polisi Paris lima hari setelah serangan, juga ditemukan di tempat yang sama.

Keterlibatan mereka membentuk hubungan yang jelas antara Salah Abdeslam, Najim Laachraoui, dan pengeboman Brussels.

Mohamed Abrini

Jejak salah satu tersangka pelaku teror Paris ini tampaknya sulit terdeteksi. Namun, perburuan oleh polisi masih terus dilakukan. Polisi dua kali mengaitkan Abrini dengan pelacakan mereka terhadap Laachraoui pada hari-hari sebelum ledakan bom di Brussels. Ada spekulasi bahwa Abrini memainkan peran aktif dalam serangan di Brussels.

Sebelum serangan 13 November di Paris, sahabat masa kecil dari Salah Abdeslam dari Molenbeek ini dua kali bepergian bareng dengan Abdeslam bersaudara dari Belgia ke Paris. Mereka pergi 10 November dan balik lagi 11 November.

Abrini terlihat di sebuah pompa bensin dalam perjalanan ke Paris mengendarai mobil Renault Clio yang digunakan pada malam serangan. Apa yang telah terjadi dengannya sejak insiden Paris itu tidak diketahui dengan jelas.  

Jika Abrini masih hidup, ia dan Laachraoui yang kini sedang diburu aparat kepolisian di Eropa merupakan ancaman berikutnya bagi Eropa. Serangan seperti di Paris dan Brussels bisa terulang atau akan terjadi di tempat lain di Eropa? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com