Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Paris ke Brussels, Mengapa Serangan Teror Itu Berkaitan?

Kompas.com - 24/03/2016, 15:52 WIB

 

KOMPAS.com — Ada hubungan jelas antara empat pelaku teror di Brussels, Belgia, 22 Maret ini, dan sel Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berada di balik serangan di Paris, Perancis, 13 November lalu.

Teror Brussels sejauh ini menewaskan 34 orang. Korban tewas terbanyak adalah akibat bom di enam tempat di Paris, tahun lalu, yakni mencapai lebih dari 130 orang. Sama seperti di Paris, ISIS mengklaim sebagai otak serangan di Brussels.

Tidak lama setelah serangan bom dan penembakan di Paris, terungkap bahwa sejumlah pengebom berasal dari Belgia. Beberapa bom diketahui telah dirakit di sebuah flat atau apartemen di Brussels, seperti dilaporkan BBC News.

Serangan telah diklaim oleh kelompok yang menamakan dirinya ISIS. Beberapa individu kunci telah diketahui terkait dengan perencanaan dan eksekusi di dua negara itu. Namun, masih ada dua nama, Najim Laachraoui dan Mohamed Abrini, yang diduga buron menjadi ancaman Eropa berikutnya. Entah di Paris, Belgia, London, atau di mana, belum terungkap.

Najim Laachraoui

Hari sebelum serangan bom di dua tempat di Brussels, yakni dua ledakan di Bandara Zaventem dan satu ledakan lagi di stasiun metro Maalbeek, polisi Belgia telah menyebut nama Najim Laachraoui sebagai tersangka utama yang kabur seusai menyerang Paris.

Warga Belgia dari Schaerbeek, daerah pinggiran Brussels, Laachraoui, boleh jadi adalah seorang ahli senjata bagi sebuah sel kecil ISIS di Molenbee, salah satu distrik di Brussels.

Laachraoui dikabarkan telah meledakkan dirinya di Zaventem pada 22 Maret ini bersama Brahim Bakraoui. Namun, laporan dari sebuah sumber itu belum diverifikasi. Jika betul, jaringan Brussels dan Paris menjadi semakin terbukti.

DNA Laachraoui telah ditemukan di sebuah apartemen di Brussels. Beberapa jam kemudian, DNA yang sama ditemukan di sebuah rumah di Auvelais, Belgia selatan, yang pernah digunakan oleh para pelaku bom Paris sebelum serangan 13 November 2015.

Hingga pekan ini, ia hanya dikenal dengan nama samaran atau alias, yakni Soufiane Kayal. Ia telah menyewa sebuah rumah di Auvelais dengan nama yang berbeda.

Laachraoui bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2013 dan kembali ke Belgia tahun lalu.

Ia juga diketahui berada di dalam sebuah mobil bersama dua warga Belgia lainnya yang dihentikan oleh polisi di perbatasan Hongaria dengan Austria pada September lalu. Mereka diizinkan untuk melanjutkan perjalanan. Dua lainnya adalah Salah Abdeslam dan Mohamed Belkaid.

Ketiga orang itu bersama-sama pada 15 Maret ketika polisi menggeledah rumah mereka di sebuah tempat yang disebut Forest area di Brussels dan menembak mati Belkaid.

Salah Abdeslam

Salah Abdeslam memiliki keterlibatan yang dalam pada perencanaan dan pelaksanaan serangan di Paris, tempat saudara kandungnya Brahim Abdeslam meledakkan dirinya. Ia kemudian melanjutkan pelarian selama empat bulan sebelum ditangkap di wilayah Molenbeek, 18 Maret, tiga hari setelah Belkaid ditembak mati. Abdeslam dibesarkan di Molenbeek.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com