Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sakit Ginjal Parah, Dosen Ini Tak Pernah Bolos Mengajar

Kompas.com - 15/03/2016, 10:17 WIB
WUHAN, KOMPAS.com - Kisah seorang dosen di Wuhan, China ini sungguh menggugah dan bisa menjadi inspirasi banyak orang.

Seorang dosen di Universitas Wuhan, Provinsi Hubei yang menderita gangguan ginjal selama bertahun-tahun bersikukuh tetap mengajar meski kondisi kesehatannya terus menurun.

Yu Gongmao (41) didiagnosa menderita aneurisme otak pada 2012. Kondisi ini adalah akibat dari penyakit ginjal polycystic yang dideritanya.

Akibatnya, Yu sudah beberapa kali menjalani pembedahan di mata dan otaknya. Demikian dikabarkan harian The Paper.

Sayangnya, kondisi pria ini semakin buruk pada 2014, penyakit ginjal polycistiknya kambuh dan dia kemudian didiagnosa menderita sakit ginjal nekrosis.

Untuk bertahan hidup, Yu harus menjalani cuci darah tiga kali sepekan selama satu setengah tahun mendatang, sambil menanti operasi transplantasi hati.

Selama masa ini, dosen bahasa Inggris bertinggi tubuh 1,75 meter itu mengalami penyusutan bobot tubuh yang drastis. Kini bobot tubuhnya hanya 55 kilogram.

Pihak universitas yang memaklumi kondisi Yu menyarankan pria ini untuk tinggal di rumah. Namun, Yu menolak dan tetap menjalankan kegiatan mengajarnya.

"Suasana ruang kelas memberi saya semacam tujuan dan rasa memiliki," ujar Yu.

Yu adalah sosok dosen yang pandai menghidupkan suasana kelas sehingga tak membuat mahasiswanya bosan.

Namun, tak jarang dia harus mengajar sambil berlutut di kursinya di saat dia merasa tak cukup kuat untuk berdiri.

Di mata para mahasiswanya, Yu adalah seorang pahlawan dan memberikan aura optimisme dan kekuatan positif kepada mereka.

Salah seorang mahasiwa mengatakan, meski Yu mengidap penyakit yang cukup parah, dia tidak pernah absen saat mengajar.

Yu selama ini memiliki sebuah kotak tempat dia menyimpan semua surat dan kartu pos dari mantan mahasiswanya di seluruh penjuru dunia bahkan di luar negeri.

"Menyimpan semua ini sangat bernilai, karena meski saya hanya seorang dosen biasa mereka masih mengingat saya," ujar Yu.

Saat ditanya kekuatan yang mendorongnya tetap mengajar meski tengah sakit, Yu menjawab, kekuatan itu berasal dari cinta.

"Saya cinta pekerjaan saya, saya cinta mengajar. Saya mencintai mahasiswa saya dan mereka menyukai kelas saya. Selain itu, semua kolega menyemangati saya jadi saya tidak merasa memerangi sakit ini sendirian," tambah Yu.

Pihak universitas membiayai hampir sebagian besar ongkos pengobatan Yu. Bahkan para koleha dan mahasiswanya patungan untuk membantu persiapan operasi transplantasi hati.

Semua dorongan dan bantuan yang diterimanya ini membuat Yu yakin dia bisa segera pulih.

Kisah perjuangan Yu ini menjadi viral di media sosial Weibo dan menjadi pembicaraan para netizen.

"Saya mengangumi dosen seperti dia. Dia sangat hebat namun saya juga khawatir atas kesehatan dia. Saya berharap ada mujizat dan dia bisa terus mengajar," ujar seorang netizen.

"Saya harap kisah inibisa menumbuhkan kepedulian dan membantu dosen ini agar bisa segera sembuh," kata seorang netizen lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com