Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Jepang Tampaknya Terobsesi Seks, tetapi Hanya Sedikit yang Menikmatinya

Kompas.com - 25/01/2016, 15:33 WIB

Krisis ekonomi Jepang yang panjang mungkin menjadi faktor lain yang membuat berat untuk membangun hubungan jangka panjang, terutama bagi perempuan. Seorang perempuan berusia sekitar 30-an, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena sifat pribadi topik ini, mengatakan bahwa terakhir kali dia punya pacar delapan tahun lalu dan saat ini dia merasa tidak membutuhkan hubungan fisik. "Alasan utamanya adalah masalah keuangan," katanya.

Kurangnya minat akan seks tidak terbatas pada para lajang. Menurut sebuah survei yang dilakukan tahun lalu oleh Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, sebanyak 44,6 persen pasangan menikah mengatakan, mereka hidup tanpa seks dalam pernikahannnya. Beberapa alasan utama mencakup kelelahan kerja dan melahirkan.

Hal yang mengejutkan adalah bahwa 10,1 persen dari responden pria dan 23,8 persen dari responden perempuan mengatakan, mereka menemukan seks seperti bekerja keras, sebanyak 10,1 persen pria lainnya dan 5,4 persen perempuan telah membayangkan pasangan mereka sebagai kerabat darah, dan sebanyak 4,5 persen pria dan 5,9 persen perempuan mengatakan, mereka memiliki kegiatan lain yang lebih menarik ketimbang seks.

Hal itu merupakan suatu pertanda buruk bagi angka kelahiran Jepang, yang dihitung berdasarkan jumlah anak yang rata-rata dilahirkan perempuan Jepang dalam hidupnya. Angka rata-rata untuk Jepang adalah 1,4. Itu merupakan salah satu yang terendah di dunia. Tahun 1985, angkanya adalah 1,8, sama seperti Amerika Serikat. Sekarang di AS angkanya naik tipis menjadi 1,9.

Penurunan populasi tidak lagi dianggap tren yang sedang terjadi, tetapi bencana yang mengancam masa depan bangsa.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menjadikan hal itu sebagai sebuah tujuan kebijakan penting. Namun, tidak ada jawaban yang jelas tentang bagaimana ia akan melakukannya.

Dia baru-baru ini membentuk sebuah komite khusus untuk membuat sejumlah proposal. Namun, dampak dari proposal-proposal itu, yang mungkin termasuk soal-soal seperti lebih banyak penitipan anak buat ibu yang bekerja dan keringanan pajak untuk pasangan yang memiliki anak-anak, masih belum diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com