Para petugas itu sedang berkumpul di luar pusat vaksinasi tersebut. Mereka menemani para pekerja polio pada hari ketiga pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Balochistan. Quetta merupakan ibu kota provinsi tersebut.
"Ada 15 orang tewas, termasuk 12 orang polisi, seorang paramiliter, dan 2 warga sipil," kata seorang pejabat polisi setempat kepada kantor berita AFP. Ia menambahkan, sedikitnya 10 orang terluka, yang terdiri dari sembilan orang polisi dan seorang warga sipil.
Seorang dokter di Rumah Sakit Sandeman di kota itu membenarkan jumlah tersebut.
"Sejauh ini, 15 mayat telah dibawa ke rumah sakit," katanya kepada AFP.
"Kami hidup di zona perang dan saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang sifat ledakan itu," kata Sarfaraz Bugti, Menteri Dalam Negeri Balochistan, kepada media di Quetta. Ia menambahkan, para petugas sedang menyelidiki ledakan tersebut.
Pakistan merupakan salah satu dari hanya tiga negara dengan polio masih menjadi endemik. Upaya untuk memberantas penyakit itu telah dihambat oleh serangan brutal kaum militan terhadap tim imunisasi. Serangan terhadap tim imunisasi itu telah menewaskan hampir 80 orang sejak Desember 2012.
Serangan paling akhir terjadi November tahun lalu ketika orang-orang bersenjata tak dikenal menembak dan membunuh kepala program imunisasi di distrik Khyber Pakhtunkhwa, Swabi.
Kaum militan menyatakan, gerakan vaksinasi polio merupakan sebuah front untuk memata-matai atau sebuah konspirasi untuk mensterilisasi (memandulkan) kaum Muslim. Tahun 2014, jumlah kasus polio yang tercatat di Pakistan melonjak mencapai 306 kasus, yang tertinggi dalam 14 tahun.
Program imunisasi yang diperluas diluncurkan di Pakistan tahun 1978 untuk melindungi anak-anak dengan cara mengebalkan mereka terhadap penyakit, termasuk polio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.