Patung setinggi 36 meter itu dibangun di dekat desa Zhushigang, wilayah Tongxu, Provinsi Henan. Patung itu dibuat dari bahan baja dan beton dengan dilapisi cat berwarna emas.
Sejumlah media setempat memuat sederet foto warga yang ber-selfie dan berfoto di depan patung yang dikabarkan menghabiskan dana 3 juta yuan atau lebih dari Rp 6 miliar itu.
Pengerjaan patung "Pemimpin Besar" ini dimulai sejak Maret tahun lalu dan dinyatakan selesai pada pertengahan Desember. Demikian dikabarkan situs berita Sina.
Sina menambahkan, pembangunan patung itu dibiayai para pengusaha serta donasi dari warga setempat.
Mao Zedong hingga kini masih dihormati warga China. Patungnya juga banyak bertebaran di berbagai penjuru negeri itu.
Pada 2013, dalam peringatan 120 tahun kelahiran Mao, sebuah patung emas berharga 200 juta yuan atau sekitar Rp 424 miliar diresmikan di desa Shaoshan, tempat kelahiran Mao.
Liu Jianwu, pemimpin pusat riset Mao Zedong, mengatakan, patung itu dibangun untuk "menghormati" sang Pemimpin Besar.
"Pada zaman China kontemporer, Mao Zedong mewakili perwujudan keadilan dan kesetaraan," kata Liu.
"Di hati warga biasa, Mao merupakan perwujudan keadilan sehingga warga masih memiliki emosi ini untuk dia," kata Liu.
Namun, tak sedikit yang tak mendukung pembangunan patung emas itu. Sejumlah warga menuangkan kritik lewat situs mikroblog Weibo.
"Bagaimana jika menggunakan uang itu untuk terlebih dahulu mengentaskan warga dari kemiskinan?" ujar seorang pengguna Weibo, seperti dikutip situs Hong Kong Free Press.