Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Iran dan Arab Saudi Bermusuhan?

Kompas.com - 06/01/2016, 09:17 WIB

Arab Saudi berbagi Semenanjung Arab dengan Yaman yang memiliki kelompok minoritas Syiah signifikan, Houthi.

Houthi memberontak dan mengambil alih sejumlah wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sana'a, memaksa pemerintah yang didukung Saudi mengasingkan diri pada permulaan tahun 2015.

Negara-negara Arab di Teluk menuduh Iran mendukung Houthi secara keuangan dan militer, meskipun Iran menyangkal hal ini.

Keterlibatan Iran di halaman belakang Saudi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di Riyadh dan koalisi pimpinan Saudi terus memerangi para pemberontak.

Minyak

Minyak penting bagi kedua negara, Arab Saudi adalah produsen dan eksportir terbesar dunia,  dan mereka kemungkinan memiliki kepentingan yang berbeda tentang seberapa banyak minyak yang dihasilkan dan berapa harganya.

Arab Saudi relatif kaya dan memiliki penduduk yang lebih sedikit dibandingkan Iran.

Negara ini diberitakan dapat mengatasi rendahnya harga minyak saat ini untuk jangka pendek.

Iran lebih memerlukan pemasukan dan lebih menginginkan harga per barrel yang lebih tinggi.

Setelah beberapa tahun tidak dilibatkan dalam pasar minyak dunia karena pemberlakuan sanksi, hal ini akan sangat membantu ekonomi Iran yang bermasalah.

Namun, para pengamat memperkirakan para penghasil minyak memompa 0,5 juta sampai dua juta barrel minyak per hari melebihi permintaan. Jadi, Iran memerlukan negara penghasil minyak lainnya untuk memotong produksi agar terjadi peningkatan harga. Arab Saudi tidak ingin melakukan hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com