Mereka mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium, kematian warga di Provinsi Kratie tersebut disebabkan oleh kandungan metanol (spiritus) yang sangat tinggi di dalam arak.
Disebutkan, kandungan metanol mencapai sekitar 100 kali lebih tinggi dibandingkan kandungan pada umumnya.
Warga yang meninggal dunia maupun yang jatuh sakit terjadi pada sedikitnya lima insiden yang berbeda. Mereka yang jatuh sakit sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan keluhan-keluhan, antara lain pusing dan muntah-muntah.
Menyusul peristiwa itu, pihak berwenang di Provinsi Kratie memerintahkan kepada produsen dan penjual arak buatan setempat untuk menghentikan operasi sementara waktu.
Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan pada Minggu (13/12/2015) disebutkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan, tetapi belum ada penangkapan sejauh ini.
Beberapa pengamat mengatakan, anggur dalam negeri menjadi minuman populer di Kamboja karena murah.
Sebelumnya juga pernah terjadi kematian akibat mengonsumsi arak oplosan, tetapi skalanya tidak sebesar sekarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.