Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Bocah Minta Hakim agar Ibunya Tetap Dibui karena Bunuh Ayahnya

Kompas.com - 05/11/2015, 12:49 WIB

Terlepas dari itu, pada Januari 2009, Takach berada di pintu rumah Smith bersama barang-barang miliknya.

"Smith tidak ingin Takach kembali, karena dia mau memulai hidup baru," demikian menurut pernyataan Hakim William Young dari Pengadilan Banding Distrik 12 Ohio tahun 2011. "Namun, dia tidak mengatakan apa-apa karena (Smith) tidak ingin ada masalah saat itu maka dia setuju untuk membiarkan Takach tinggal selama satu hari sehingga Takach bisa menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka."

Pada 29 Januari 2009, keduanya bertengkar di sebuah apartemen di Franklin, Ohio. Smith kemudian mengatakan kepada polisi bahwa Takach mulai "mendorong" dirinya di bagian perut, sambil bertanya, "Bagaimana mungkin (Smith) melakukan ini (hamil dari pria lain)?"

Smith mengatakan, suaminya mencekik tenggorokannya. Smith bilang, dia tidak bisa bernapas atau memberi tahu suaminya untuk berhenti. Maka, dia menarik pisau dan mengayunkannya, berniat untuk memotong lengannya.

Ketika para penyidik tiba di lokasi, Bradyn yang saat itu berusia empat tahun mengatakan kepada mereka bahwa "mamanya menusuk ayahnya dan menaruh pisau di wastafel".

Smith didakwa dengan pembunuhan, pembunuhan tidak terencana, dan merusak barang bukti. Dalam persidangan, dia dibebaskan dari tuduhan pembunuhan, tetapi dihukum atas dua tuduhan lainnya dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

"Juri menemukan dalam kasus itu bahwa kejahatan tersebut merupakan hasil provokasi serius, yang merupakan faktor yang meringankan, tetapi bukan alasan bagi tindakan Shannon. Dia menyadari hal itu," kata Rittgers pada sidang hari Rabu. "Dia menghabiskan setiap hari dengan memikirkan kesalahannya itu. Dia akan berpikir tentang hal itu sepanjang hayatnya."

Namun, keluarga Takach khawatir dengan pembebasan lebih awal tersebut.

"Dia (Smith) tahu ketika melakukan hal itu bahwa itu akan menghancurkan orang-orang yang mencintainya. Dia menghancurkan masa depan anak-anaknya. Dia menghancurkan keluarganya," kata Todd di hadapan sidang. "Ini tidak adil."

"Dalam lima tahun, Bradyn akan berusia 15 tahun, Brooklynn akan berusia 13 tahun," tambahnya. "Mereka akan lebih tua dan lebih mampu untuk menangani situasi. Mereka takut padanya, dan saya tidak ingin mereka harus melalui hal itu."

Beberapa minggu lalu, Todd mengatakan kepada Bradyn bahwa ibunya sedang berusaha untuk keluar dari penjara.

"Saya tidak yakin dalam menjaga rahasia dari Bradyn," katanya. "Saya merasa perlu menceritakan kepadanya tentang ibunya mungkin dapat keluar dari penjara. Ketika saya mengatakan kepadanya, ia akhirnya menangis di pangkuan saya selama satu jam."

Bradyn mengatakan kepada Todd bahwa dia ingin berbicara dengan hakim.

Sebaliknya, pengadilan mendorongnya untuk menulis surat saja.

Surat itu, yang ditulis pada dua halaman kertas dan peroleh oleh The Washington Post, berisi kenangan Bradyn tentang ayahnya dan menyebutkan tentang kenangan baru yang akan dilakukan jika ayahnya "masih di sini".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com