Dario Otaza, wali kota Loreto di Pulau Mindanao, merupakan mantan pejuang kelompok komunis, Tentara Rakyat Baru, dan menjadi wali kota setelah meneken kesepakatan damai yang digagas pemerintah Filipina.
Pria berusia 53 tahun itu juga aktif mengatur penyerahan diri lebih dari 200 pemberontak.
"Dia adalah mantan pemberontak, yang merupakan pemimpin. Dia membawa orang-orangnya ke sebuah jalan baru sampai mereka menghentikannya," jelas Panglima Komandan Daerah Militer, Letnan Jendera Aurelio Baladad kepada para wartawan.
Aparat keamanan menduga penculiknya adalah anggota dari Tentara Rakyat Baru.
Jenazah Otaza dan putranya yang berusia 27 tahun ditemukan di sebuah hutan di pinggiran kota pada Selasa (20/10/2015) subuh. Keduanya diculik malam sebelumnya di dekat rumah wali kota di Butuan, sebuah kota kecil di kawasan Mindanao yang dilanda konflik.
Dia kemudian terjun ke dunia politik tahun 2013 dan terpilih menjadi wali kota Loreto, yang memiliki 40.000 penduduk, dan banyak di antara mereka memiliki sejarah dengan kegiatan gerilya.
Militer Filipina mengatakan terdapat sekitar 4.000 pendukung Tentara Rakyat Baru di Mindanao dan Otaza yang keluar dari kelompok itu pada tahun 1986.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.