KOMPAS.com - Polisi antihuru hara Hungaria menembakkan gas air mata dan meriam air untuk memukul balik pengungsi yang memaksa menjebol gerbang perbatasan Serbia-Hungaria yang telah ditutup.
Ratusan pengungsi dan migran berkumpul di lokasi penyeberangan dengan kota Roszke, Hungaria dan terlibat dalam suasana tegang dengan polisi di sisi lain perbatasan.
Beberapa dari pengungsi melemparkan berbagai barang seperti botol air kepada polisi. Kebanyakan dari mereka ingin mencapai Jerman lewat Hongaria.
Lokasi penyeberangan di Roszke digunakan oleh puluhan ribu pengungsi dan migran yang ingin masuk ke zone Schengen di Eropa yang membolehkan orang untuk bepergian antar negara tanpa batasan.
Jalur baru
Hungaria kini telah menutup perbatasannya sesudah memberlakukan hukum baru yang melarang masuk ke dalam negara itu, atau merusak pagar kawat berduri yang baru saja dipasang.
Gambar televisi memperlihatkan kobaran api dan mobil polisi serta ambulans tiba di sisi Serbia di perbatasan itu, sementara di seberang berkumpul barisan polisi antihuru hara Hungaria.
Brutal
Kantor berita AP melaporkan beberapa orang mendapat perawatan medis dari ambulans Serbia di lokasi pada bentrokan hari Rabu (16/09), kebanyakan disebabkan oleh efek dari gas air mata.
"Kami lari dari perang dan kekerasan serta tidak berharap adanya perlakuan brutal dan tak manusiawi di Eropa," AP mengutip Amir Hassan, pengungsi dari Irak.
Sementara itu, Kroasia menyatakan akan mengizinkan pengungsi dan migran melintasi negara tersebut menuju Eropa utara, dan membuka rute baru sesudah Hongaria melakukan penutupan.
Lebih dari 150 orang melintas Kroasia dari Serbia, dan beberapa yang terdampar di perbatasan Serbia-Hongaria akhirnya menempuh rute serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.