Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Karir Malcolm Turnbull, dari Pengacara hingga Jadi PM Australia

Kompas.com - 15/09/2015, 06:25 WIB

Hubungan Brendan-Malcolm jarang harmonis dan dalam setahun, Malcolm berhasil mengalahkannya untuk menjadi pemimpin oposisi.

Malcolm sering menyerang pemerintahan Kevin Rudd, tapi yang paling serius, yakni yang dikenal sebagai ‘OzCar affair’.

Seorang birokrat bernama Godwin Grech telah bertindak sebagai informan rahasia bagi Malcolm, memicu klaim bahwa Kevin Rudd atau Menteri Keuangannya membantu agen mobil asal Brisbane melalui skema pendanaan pemerintah.

Malcolm mendorong serangannya ke tepi jurang, menuntut perdana menteri membantah klaim itu atau mengundurkan diri.

Akhirnya terungkap bahwa Godwin Grech telah memalsukan email yang akan membentuk dasar "bukti" dan Malcolm kembali diserang kegagalan.

Lebih buruk lagi, hal yang terjadi di tahun berikutnya.

Malcolm mendesak Partai Liberal untuk mendukung skema perdagangan emisi (ETS) yang diusulkan oleh pemerintahan Kevin Rudd.

Kubu di Partai Liberal terpecah dan lawan konservatifnya menetapkan bahwa pilihan yang jelas perlu dibuat antara kebijakan atau kepemimpinan.

Dengan satu suara, mereka memilih pemimpin baru, yakni Tony Abbott.

Malcolm Turnbull tetap berada di Parlemen tapi tak memegang jabatan apapun, ia terus berdebat soal ETS dan menimbang untuk berhentiber politik sama sekali pada tahun 2010.

Namun ia berubah pikiran, kembali menduduki peran penting dan menjadi andalan Abbott dalam mencoba menghancurkan proposal Jaringan Kabel Nasional (NBN) yang diusung Partai Buruh.

Pada tahun 2013, misinya adalah untuk menjaga proposal NBN tapi merubahnya menjadi sistem yang lebih murah.

Malcolm selalu menganggap Abbott sebagai teman dan mempertahankannya serta menteri-menteri lainnya dengan kesatuan dan kesetiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com