Dukungan yang tidak selalu bisa kita temukan saat berkarir sebagai perempuan berkeluarga di Indonesia.
Mitos lain yang turut dipatahkan oleh para perempuan ini adalah bahwa wanita muslim tidak bisa berkiprah di luar rumah.
Islam yang terbelakang, Islam yang sempit, Islam yang diskriminatif, Islam yang memarjinalitaskan perempuan, yang lebih banyak dipotret media, tidak tampak dalam kehidupan para perempuan ini, yang saya yakin jumlahnya tidak sedikit dan tersebar di berbagai belahan dunia seperti di Inggris, Belanda, Jepang, Amerika Serikat dan banyak negara lainnya.
Bangga mengusung identitas muslimah mereka, para perempuan ini aktif di kegiatan-kegiatan kajian muslimah, dan tentunya dengan dukungan para suami.
Diskusi dengan mereka selalu diisi dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dan referensi bacaan-bacaan bermutu dari mulai sejarah runtuhnya Baghdad sebagai pusat kebudayaan Islam sampai isu kontemporer seperti pendidikan anak dan perkembangan feminisme dalam Islam.
Diskusi bisa diadakan dimana saja, dan ketika Melbourne sedang indah-indahnya, tidak salah untuk mampir ke salah satu sudutnya untuk bercengkerama.
Salam cinta dari PhD Mama untuk perempuan hebat Indonesia dimanapun berada.
Kanti Pertiwi, PhD Candidate in Organisation Studies, University of Melbourne sebelumnya adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dari tahun 2006 dan pernah bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.