Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Bertato, Seorang Wanita Sydney Dilarang Menyusui Bayinya

Kompas.com - 18/06/2015, 15:48 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Seorang ibu di Sydney dilarang menyusui bayinya karena ia memiliki tato dan dikhawatirkan menimbulkan risiko bagi bayinya yang berusia 11 bulan. Padahal, hasil tes menunjukkan bahwa ibu tersebut bebas dari hepatitis ataupun HIV.

Larangan tersebut diputuskan dalam sidang pengadilan yang dipimpin hakim Matthew Myers. Permohonan diajukan oleh ayah dari bayi laki-laki itu yang sedang bersengketa dengan ibu sang bayi mengenai hak asuh.

Hakim Myers mengatakan, bayi itu tetap menghadapi risiko karena hasil tes sang ibu belum dinyatakan selesai. Keputusan ini mengejutkan Dr Karleen Gribble dari University of Western Sydney yang giat mengampanyekan pentingnya ibu menyusui.

"Saya kira banyak ibu di Australia yang akan kaget karena banyak ibu menyusui yang memiliki tato, biasanya justru nama anak-anaknya," katanya.

Dalam pertimbangan keputusannya, Hakim Myers merujuk pada bahan publikasi dari Asosiasi Ibu Menyusui Australia (ABA). Pemimpin lembaga tersebut, Rebecca Naylor, menyatakan prihatin dengan keputusan ini karena bisa menjadi preseden.

"Industri tato merupakan industri yang diregulasi sehingga tempat-tempat tato yang baik kemungkinan kecil menyebarkan infeksi," katanya.

Naylor juga mempertanyakan keputusan ini dengan menyebutkan bahwa implikasinya bisa juga berlaku untuk semua ibu menyusui yang memiliki perilaku berisiko lainnya.

Dr Gribble mengatakan, ia belum pernah mendengar kasus serupa sebelumnya. "Saya memang pernah mendengar satu kasus seseorang yang tertular HIV dari tato yang ia buat di Bali, bukan seseorang yang membuat tato di Australia," katanya.

Pihak-pihak terkait dalam kasus ini sepakat untuk menggelar pengadilan banding di Sydney pada Jumat (19/6/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com