Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/08/2014, 16:17 WIB
EditorErvan Hardoko
BAGHDAD, KOMPAS.com — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali mengunggah video pemenggalan. Kali ini pemenggalan itu terhadap seorang prajurit Kurdi sambil memperingatkan agar pemerintah Kurdi menghentikan kerja sama dengan Washington.

Video itu berjudul "Sebuah pesan berdarah untuk para pemimpin aliansi Amerika-Kurdi". Video itu dibuka dengan 15 orang mengenakan baju tahanan berwarna oranye berdiri mengitari bendera ISIS.

Tiga orang berseragam oranye itu kemudian meminta Presiden Kurdi Massoud Barzani dan pemerintah Kurdi menghentikan aliansi dengan AS di Irak utara. Demikian organisasi pengamat intelijen SITE mengatakan.

"Setiap kesalahan dan kecerobohan kalian akan berujung hilangnya nyawa kami," kata salah seorang tahanan Kurdi itu.

Kemudian adegan berganti dengan menampilkan tiga orang bertopeng dan berpakaian serba hitam berdiri di depan sebuah masjid, sementara seorang pria berseragam oranye berlutut di depan orang-orang bertopeng itu.

Tak lama kemudian salah seorang bertopeng hitam itu memenggal orang berbaju oranye tersebut. Di akhir eksekusi itu, sang eksekutor bersumpah akan terus memenggal tahanan Amerika dan Kurdi jika kedua pihak itu meneruskan kerja sama dalam memerangi ISIS.

Video itu menyusul rekaman serupa yang berisi eksekusi jurnalis AS, James Foley, dan mengancam akan mengeksekusi jurnalis lainnya, Steven Sotloff, jika serangan udara AS tidak dihentikan.

AS telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap pasukan ISIS yang tengah maju ke dalam wilayah Kurdi di Irak utara. Serangan udara AS ini membantu pasukan Kurdi yang sebelumnya terdesak untuk meraih kembali sejumlah posisi strategis yang sebelumnya direbut ISIS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke