Namun, jumlah ini dikurangi untuk menyesuaikan dengan jumlah permintaan.
Ben Hindle dari Asosiasi Pengekspor Ternak Wilayah Utara menyatakan bahwa banyaknya sapi dan daging kotakan yang masuk ke Indonesia telah memenuhi permintaan pasar lebih cepat dibanding yang diperkirakan.
"Importir-importir di Indonesia telah mengurangi operasi mereka dikarenakan isu permintaan," ucapnya. "Ada banyak daging sapi dan Indonesia mengimpor banyak daging sapi kotakan dari pantai timur Australia, yang memasuki pasar, dan berdampak pada perdagangan ekspor ternak hidup."
Menurut Hindle, Australia bagian utara kemungkinan mengekspor sekitar 200.000 sapi ke Indonesia selama triwulan kedua.
Itu saja sudah merupakan jumlah yang besar, dan industri ini pun sibuk. "Bahkan 200.000 ekor pun sudah termasuk jumlah sapi yang banyak, dan memudahkan produsen, pengekspor, dan pengimpor untuk terus memenuhi permintaan dalam jumlah banyak, yaitu yang dilakukan Indonesia."
Hindle menyatakan bahwa jumlah permintaan dan harga sapi hidup diperkirakan akan meningkat sekitar bulan Ramadhan, yang akan dimulai pada akhir Juni tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.