Rusia menilai NATO menjadi wasit sekaligus pengadil di Kosovo dan Libya. "Tapi, dalam kasus Ukraina, Rusia tidak mendengar pernyataan Sekretaris Jenderal NATO menetapkan agenda konstruktif menormalkan situasi di Ukraina,"kata pernyataan itu.
Rusia juga memberikan penilaian kalau Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen melakukan standard ganda. "NATO menggunakan kasus Ukraina untuk menyalahkan Rusia,"kata pernyataan itu lagi.
Hingga berita ini diunggah, pihak NATO belum merilis pernyataannya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan