Dia menambahkan, "Saya berpikir, pada saat ini, kita sekali lagi harus bersabar dan menunggu pihak berwenang untuk menyelidiki. Ada banyak pertanyaan. Siapa yang memiliki kemampuan untuk mematikan transponder?"
Komentar Brennan itu disampaikan di sebuah acara di Washington yang diselenggarakan Council on Foreign Relations, sebuah lembaga think tank.
Sebelumnya, sejumlah keluarga para penumpang pesawat itu mengklaim bahwa mereka masih bisa menelepon ponsel orang-orang tercinta mereka yang ada di pesawat itu. Menurut harian Washington Post, sejumlah keluarga dari 239 orang di dalam pesawat Boeing 777 itu mengatakan bahwa mereka masih dapat mendengar nada dering. Yang lain mengatakan, mereka dapat melihat anggota keluarga mereka yang ada di pesawat itu masih online di sebuah jejaring sosial China yang disebut QQ.
Seorang pria mengatakan bahwa akun QQ saudaranya iparnya menunjukkan dia masih online, tetapi menjadi putus asa saat mereka menunggu datangnya kabar, pesan yang dikirim tidak dijawab, dan telepon tidak diangkat.
Perkembangan baru yang menakutkan itu muncul saat pihak berwenang Malaysia mengatakan, mereka telah mengidentifikasi salah satu dari dua orang yang menggunakan paspor Eropa curian yang berada di pesawat itu. Orang yang telah diidentifikasi sebagai pemuda asal Iran itu dianggap bukan teroris, tetapi sedang berupaya untuk beremigrasi ke Eropa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.