Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 12 Negara Paling Berbahaya Menurut Australia

Kompas.com - 08/11/2013, 11:08 WIB

Negara di kawasan Afrika Barat ini dianggap rentan terhadap ketidakstabilan politik menyusul terjadinya kudeta militer.

Suriah

Sudah cukup banyak pemberitaan media tentang konflik berkelanjutan di Suriah. DFAT memperingati  warga negara Australia tentang keadaan berbahaya di Suriah dikarenakan konflik militer, dan juga adanya penculikan pekerja LSM. Namun, tetap ada banyak warganegara Australia yang pergi ke negara ini, dan sebagian terlibat dalam konflik.

Yaman

Berdasarkan nasihat dari Kedutaan Besar Australia di Riyadh, Arab Saudi, DFAT memperingatkan tentang resiko serangan teroris dan penculikan

Sudan  Selatan

Sudan Selatan adalah negara terbaru di kawasan Afrika, yang dibentuk berdasarkan referendum untuk berpisah dari Sudan. DFAT mengatakan bahwa negara ini memiliki tingkat kejahatan dengan kekerasan yang tinggi, dan ada resiko konflik bersenjata.

Republik Afrika Tengah

DFAT memperingatkan bahwa situasi keamanan di negara berpenduduk 4,5 juta orang ini sangat tidak stabil. Ancaman terbesar datang dari pemberontak bersenjata.

Irak

Irak dianggap rawan akan kegiatan terorisme, dikarenakan ada peningkatan kegiatan pemberontakan.

Nigeria

Baru-baru ini, ada kabar baik tentang pembebasan empat warga negara Perancis yang diculik oleh organisasi Al-Qaeda in the Islamic Maghreb. Namun masih ada resiko tinggi terkait kejahatan dan penculikan di negara ini.

Libya

Meskipun mantan pemimpin Libya, Khadafy, sudah tak ada lagi, tetap ada insiden-insiden terorisme, seperti serangan terhadap sebuah apartemen di Ibukota Tripoli. Dalam serangan ini, Perdana Menteri Ali Zeidan diculik dan ditahan pemberontak bersenjata.

Chad

Ibukota negara di Afrika Tengah ini, yaitu N’Djamena, menjadi fokus peringatan DFAT dikarenakan adanya resiko terjadinya kekerasan, penculikan dan tindak kejahatan serta pelanggaran hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com