Penyidik FBI David L Bowdich mengatakan dalam surat itu Ciancia menyatakan bahwa tindakannya memang diniatkan untuk membunuh petugas kemanaan administrasi penerbangan (TSA). Surat itu mengatakan serangan Ciancia adalah untuk menanamkan rasa takut di "pikiran para pengkhianat" yang merujuk ke petugas TSA.
Penyidik lain FBI yang mensyaratkan anonimitas mengatakan Ciancia juga berencana membunuh sebanyak mungkin petugas TSA. Dalam parafrase penyidik ini, Ciancia menyatakan tak peduli apa warna kulit dan ras dari petugas TSA yang akan dia bunuh.
Di dalam surat yang sama, tertera pula frasa "fiat currency" alias sistem ekonomi yang menggunakan uang kertas, dan "NWO" yang diduga merupakan kependekan dari "New World Order" yang menunjuk pada teori ekonomi tentang pemerintahan totaliter.
Sementara penggeledahan tas juga mendapatkan lima magasin yang masing-masing berisi 30 peluru. Selain itu ditemukan pula ratusan peluru serupa dalam kotak.
Ciancia mendatangi Terminal 3 Bandara Internasional Los Angeles, mengeluarkan senapan serbu Smith & Wesson kaliber 223 dari ransel, lalu menembaki petugas TSA yang sedang memeriksa kartu identitas dan kelengkapan dokumen penerbangan para calon penumpang. Satu petugas TSA tewas, beberapa petugas lain terluka bersama warga sipil.
Michael McCaul, senator dari Partai Republik yang membidangi keamanan dalam negeri, mengatakan pada CNN bahwa Ciancia hanya menarget petugas TSA. Menurut McCaul, Ciancia sudah siap mati dengan pilihan tindakannya itu.
"Ini jelas salah satu catatan yang berbunyi , 'Aku akan membunuh orang dan aku tidak ingin membunuh warga sipil', dengan gagasan bahwa dia akan mati pada akhir tindakannya," McCaul , yang mengklaim telah membaca surat itu. Menurut dia, Ciancia juga menyatakan misinya selesai, kalaupun hanya bisa membunuh satu petugas TSA.
Tindakan Ciancia telah menghentikan layanan bandara terbesar ketiga Amerika itu sepanjang Jumat. Layanan penerbangan bandara ini baru dibuka kembali pada Sabtu (2/11/2013). TSA pun berencana mengevaluasi sistem pengamanan bandara, meski menolak berkomentar apakah evaluasi itu termasuk kemungkinan mempersenjatai para petugas TSA.