Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 7,3 Juta Gadis Remaja Melahirkan Setiap Tahun

Kompas.com - 31/10/2013, 13:08 WIB
LONDON, KOMPAS.COM - Angka kehamilan remaja di negara berkembang menurun. Namun setiap tahun lebih dari 7 juta gadis di bawah usia 18 tahun melahirkan. Demikian laporan badan PBB yang dirilis Rabu (30/10).

Badan PBB untuk kependudukan (UNFPA) menyatakan peringatan khusus tentang bahaya yang dihadapi anak perempuan usia 14 tahun atau yang lebih muda, yang jumlahnya mencapai 2 juta dari 7,3 juta remaja perempuan usia kurang dari 18 tahun yang sudah melahirkan bayi di negara-negara berkembang. Mereka menghadapi konsekuensi sosial dan kesehatan jangka panjang yang parah karena melahirkan saat masih remaja.

Laporan itu menyoroti kelahiran pada perempuan di bawah 18 tahun di seluruh dunia, menggarisbawahi penyebab kehamilan remaja dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah tersebut. "Kenyataannya adalah bahwa kehamilan remaja yang paling sering bukan karena hasil pilihan sadar, melainkan karena tidak adanya pilihan, dan keadaan itu berada di luar kendali si gadis," kata direktur eksekutif UNFPA, Dr Babatunde Osotimehin. "Ini konsekuensi dari sedikit atau tidak adanya akses ke sekolah, pekerjaan, kualitas informasi dan pelayanan kesehatan."

Laporan itu mengatakan bahwa tingginya tingkat kehamilan remaja terkait dengan masalah sosial lainnya. "Kehamilan dini mencerminkan ketidakberdayaan, kemiskinan dan tekanan dari pasangan, rekan kerja, keluarga dan masyarakat. Dan dalam begitu banyak kasus, mereka merupakan hasil dari kekerasan seksual atau pemaksaan."

Masalah itu paling jelas di negara berkembang, dengan 95 persen peristiwa kelahiran pada perempuan di bawah 18 terjadi di sana. Menurut laporan tersebut, 10 persen perempuan usia 20-24 tahun di Timur Tengah setidaknya pernah melahirkan sebelum usia 18. Di Asia Selatan angkanya mencapai 22 persen, di Afrika Barat dan Tengah mencapai 28 persen.

Laporan itu mencatat sebagai hal positif laporan Organisasi Kesehatan Dunia yang mengatakan bahwa beberapa negara telah mengalami penurunan yang cepat selama dekade terakhir dalam persentase perempuan yang melaporkan kelahiran sebelum usia 15 tahun. Itu merupakan sebuah tren yang disebabkan sebagian besar karena penurunan pernikahan dini dan pernikahan yang dijodohkna. Namun tetap saja angka yang ada, yaitu 7,3 juta remaja sudah melahirkan bayi, membutukan tindakan segera.

"Melahirkan atau hamil pada seorang remaja tidak dapat diterima," kata Osotimehin kepada wartawan di London." Masalah bukan pada apakah angkanya naik atau turun, angka 7,3 juta itu sangat besar." "Masa kanak-kanak seharusnya tidak boleh berubah menjadi masa jadi ibu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com