Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Tambah "Batasan" Pengumpulan Intelijen

Kompas.com - 29/10/2013, 10:12 WIB
Laporan media di Spanyol menyebutkan, puluhan juta sambungan telepon, SMS, dan e-mail warga Spanyol disadap AS pada periode Desember 2012-Januari 2013.

Gedung Putih mengumumkan adanya kebutuhan tambahan "batasan" dalam pengumpulan intelijen AS, di tengah tuduhan spionase terhadap sekutu mereka.

Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, kajian kebijakan intelijen yang tengah berlangsung saat ini akan memperhitungkan "kekhawatiran privasi".

Senin kemarin, Carney kepada wartawan mengatakan, pemerintahan Obama "menyadari adanya kebutuhan untuk menambah batasan dalam pengumpulan dan penggunaan data intelijen".

Dia mengatakan, "AS tidak menggunakan kemampuan pengumpulan data dengan tujuan untuk mengambil keuntungan ekonomi, dan bahwa Obama berkomitmen untuk menjamin pengumpulan informasi bukan karena kami bisa, melainkan karena kami harus, karena kami butuh untuk keamanan kami."

"Kami juga harus menjamin bahwa sumber daya intelijen kami digunakan sepenuhnya untuk mendukung kebijakan politik luar negeri kami dan kepentingan keamanan nasional, bahwa kami lebih efektif menimbang risiko dan manfaat dari kegiatan kami," katanya.

Sebuah kajian terkait sumber daya intelijen AS kini tengah dilakukan. Diharapkan, kajian ini bisa membantu pemerintah dalam "memperhitungkan secara layak kepentingan keamanan baik untuk warga kami dan sekutu kami maupun kekhawatiran privasi bersama warga Amerika dan seluruh dunia," tambah Carney.

Dalam kesempatan ini, Carney, selaku juru bicara Obama, tidak memberikan komentar secara spesifik terkait tuduhan spionase AS terhadap para sekutunya, termasuk penyadapan telepon para pejabat asing.

Kemunduran kepercayaan

Seorang politisi senior Demokrat di Senat mengatakan, komisi intelijen akan menggelar "kajian besar" terhadap program spionase AS. Senator Dianne Feinstein mengatakan, dia "sepenuhnya menolak" kebijakan pengumpulan data intelijen yang dilakukan Badan Nasional Keamanan AS (NSA) terhadap para petinggi sekutu mereka.

Sementara seorang delegasi Uni Eropa di Washington menggambarkan skandal ini sebagai "kemunduran kepercayaan".

Spanyol adalah negara terbaru yang dilaporkan menjadi target pengumpulan data telepon yang dilakukan AS.

Spanyol mendesak AS untuk memberikan detail setiap penyadapan yang dilakukan, setelah sejumlah laporan menyebut NSA mengawasi 60 juta sambungan telepon di Spanyol dalam sebulan.

Menteri Urusan Eropa Spanyol, Inigo Mendez de Vigo, menyebutkan, jika tuduhan tersebut benar maka itu merupakan tindakan "tidak pantas dan tidak bisa diterima".

Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel juga mengirimkan pejabat intelijen ke Washington untuk meminta jawaban terkait isu penyadapan telepon terhadap dirinya.

Tuduhan spionase AS terhadap sekutunya ini mengemuka dalam beberapa pekan terakhir yang dipicu oleh dokumen yang dibocorkan mantan kontraktor intelijen AS, Edward Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com