Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Selidiki Isu Perlakuan Buruk terhadap Pekerja Stadion Piala Dunia

Kompas.com - 04/10/2013, 08:36 WIB

DOHA, KOMPAS.com — Qatar menegaskan, Piala Dunia 2022 tidak akan "dibangun dengan darah orang yang tak bersalah" menyusul tuduhan sebuah koran tentang perlakuan buruk terhadap pekerja migran di negara Teluk itu.

FIFA berencana membahas isu ini di Zurich, Swiss, pada Jumat (4/10/2013). Tetapi, Hassan Al Thawadi, pemimpin komite penyelenggara Qatar, mengatakan, organisasinya sangat prihatin dengan isu ini.

"Piala Dunia tidak boleh dibangun dengan darah orang yang tak bersalah," kata dia. "Hal itu tidak bisa diterima."

Ia menambahkan bahwa Qatar "akan memperbaiki keadaan" dan akan mempertahankan hak mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Penyelidikan harian Guardian mengklaim bahwa:

  • Sedikitnya 44 orang tewas antara 4 Juni dan 8 Agustus 2013, lebih dari separuhnya dinyatakan meninggal dunia karena masalah jantung atau kecelakaan di tempat kerja.
  • Ada sejumlah bukti tentang kerja paksa di proyek infrastruktur Piala Dunia.
  • Pekerja-pekerja dari Nepal tidak digaji selama berbulan-bulan dan paspor mereka ditahan agar mereka tetap bekerja.
  • Akses ke air minum gratis di lokasi konstruksi tidak disediakan.

FIFA telah mengadukan keprihatinan mereka atas laporan Guardian, tetapi para anggota komite eksekutif akan membahas isu ini secara mendalam pada hari Jumat.

Saat mereka tiba untuk memulai pertemuan dua hari di markas FIFA di kota Zurich, Swiss, para anggota komite eksekutif disambut oleh kelompok-kelompok serikat buruh di luar gerbang. Para aktivis buruh ini menyatakan kemarahan mereka atas buruknya perlakuan terhadap pekerja migran di Qatar.

"Tidak boleh ada Piala Dunia di Qatar jika hak-hak pekerja dan hak asasi mereka tidak dihiraukan," kata juru bicara Unia Vasco Pedrina.

"FIFA memiliki tanggung jawab besar. Kami menuntut mereka melakukan intervensi dan menekan Pemerintah Qatar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com