DOHA, KOMPAS.com — Qatar menegaskan, Piala Dunia 2022 tidak akan "dibangun dengan darah orang yang tak bersalah" menyusul tuduhan sebuah koran tentang perlakuan buruk terhadap pekerja migran di negara Teluk itu.
FIFA berencana membahas isu ini di Zurich, Swiss, pada Jumat (4/10/2013). Tetapi, Hassan Al Thawadi, pemimpin komite penyelenggara Qatar, mengatakan, organisasinya sangat prihatin dengan isu ini.
"Piala Dunia tidak boleh dibangun dengan darah orang yang tak bersalah," kata dia. "Hal itu tidak bisa diterima."
Ia menambahkan bahwa Qatar "akan memperbaiki keadaan" dan akan mempertahankan hak mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Penyelidikan harian Guardian mengklaim bahwa:
FIFA telah mengadukan keprihatinan mereka atas laporan Guardian, tetapi para anggota komite eksekutif akan membahas isu ini secara mendalam pada hari Jumat.
Saat mereka tiba untuk memulai pertemuan dua hari di markas FIFA di kota Zurich, Swiss, para anggota komite eksekutif disambut oleh kelompok-kelompok serikat buruh di luar gerbang. Para aktivis buruh ini menyatakan kemarahan mereka atas buruknya perlakuan terhadap pekerja migran di Qatar.
"Tidak boleh ada Piala Dunia di Qatar jika hak-hak pekerja dan hak asasi mereka tidak dihiraukan," kata juru bicara Unia Vasco Pedrina.
"FIFA memiliki tanggung jawab besar. Kami menuntut mereka melakukan intervensi dan menekan Pemerintah Qatar."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.