"Pertemuan dewan eksekutif OPCW terkait masalah Suriah, yang dijadwalkan pada Minggu diputuskan untuk ditunda," demikian pernyataan resmi OPCW.
Organisasi yang bermarkas di Den Haag, Belanda itu menambahkan segera mengumumkan jadwal baru pertemuan membahas senjata kimia Suriah.
Sejumlah sumber diplomatik menyatakan, penundaan pertemuan itu disebabkan Rudia dan AS belum sepakat soal materi pertemuan.
Seharusnya 41 negara anggota dewan eksekutif OPCW akan membahas rencana yang disepakati AS dan Rusia di Geneva, Swiss demi menghindarkan intervensi militer AS ke Suriah.
Rencana yang disepakati kedua negara besar itu adalah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sepakat untuk menyerahkan pengawasan persenjataan kimianya ke tangan komunitas internasional.
Sebagai langkah awal, rezim Damaskus harus menyerahkan sebuah daftar lengkap yang memuat semua persenjataan dan fasilitas pengembangan senjata kimia pada Sabtu (21/9/2013).
Selanjutnya, semua persenjataan kimia Suriah akan dimusnahkan pada pertengahan 2014.
Tugas utama OPCW adalah mengimplementasikan konvensi PBB tentang senjata kimia, di mana Suriah didesak untuk segera ikut terlibat dalam konvensi ini.
Sementara itu, Rusia mendukung Damaskus yang menuding pelaku serangan senjata kimia pada 21 Agustus lalu adalah pasukan pemberontak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.