Juru bicara militer mengatakan, dalam perburuan itu seorang tentara juga tewas, yang membuat jumlah korban tewas dalam krisis bersenjata selama 11 hari itu menjadi 114 orang.
Jatuhnya korban tewas ini terjadi berbarengan dengan saat organisasi Human Right Watch (HRW) Asia menyelidiki kabar pelanggaran HAM yang dilakukan kedua pihak dalam krisis ini.
"Kedua pihak harus berupaya keras untuk menghindari korban jiwa rakyat sipil lebih banyak lagi," kata Direktur HRW Asia, Brad Adams.
HRW merinci salah satu insiden di hari ketiga krisis ketika militer diduga menembaki kelompok pemberontak, yang menggunakan warga setempat sebagai tameng hidup, dengan membabi buta.
"Tembakan terjadi membabi buta," kata salah seorang warga yang selamat dari penyanderaan, Monica Limen.
Dalam insiden itu putra Monica yang berusia 20 tahun tewas dalam baku tembak tersebut.
HRW juga menuding militer melakukan penyiksaan terhadap anggota pemberontak yang tertangkap.
Juru bicara militer Filipina Letkol Ramon Zagala membantah prajuritnya menembaki sandera atau melakukan penyiksaan.
"Jika kami melihat adanya sandera dijadikan tameng hidup, maka kami tak akan menembak. Jika kami tak mengindahkan prosedur ini maka baku tembak sudah terjadi sejak lama," tutur Zagala.
Ratusan anggota MNLF bersenjata memasuki kota Zamboanga pada 9 September lalu dalam upaya menggagalkan negosiasi damai untuk mengakhiri pemberontakan Muslim yang sudah berlangsung sejak 1970-an.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Filipina mengirim tiga brigade atau sekitar 4.500 prajurit angkatan darat ke Zamboanga yang terletak di Pulau Mindanao.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.