DHARAMSHALA, KOMPAS.com — Situs milik Pemerintah Tibet di pengasingan, yang menempatkan Dalai Lama sebagai pemimpin spritualnya, diretas dan diserang virus.
Para ahli di perusahaan pengamanan komputer, Kaspersky Lab, memperingatkan Pemerintahan Tibet Tengah, CTA, bahwa situs mereka disadap.
Diyakini, sebuah perangkat lunak digunakan untuk memata-matai para pengguna situs.
Kaspersky mengatakan, situs CTA menjadi sasaran tetap dari kelompok peretas yang sama sejak 2012, tetapi serangan sebelumnya bisa ditangani dengan cepat sebelum mendapat perhatian meluas.
Beberapa lembaga Tibet lainnya juga pernah jadi sasaran, seperti Kampanye Internasional untuk Tibet.
Bukti-bukti teknis menunjukkan bahwa peretas sebelumnya juga melakukan serangan dunia maya atas beberapa kelompok hak asasi manusia di Asia.
Tibet.net merupakan situs resmi CTA yang terdiri dari beberapa bahasa dan yang diretas adalah versi Bahasa China.
Pemimpin spritual CTA adalah Dalai Lama ke-14, yang melarikan diri dari Tibet tahun 1959 setelah upaya perlawanan atas Pemerintah China gagal.
Dari tempat pengasingannya di Dharamshala, India, para pendukung Dalai Lama membentuk pemerintahan Tibet di pengasingan.
Namun, Pemerintah Beijing menganggap Dalai Lama sebagai ancaman separatis karena menentang kebijakan China untuk mengambil alih kendali di Tibet.
Menurut Dalai Lama, China secara sistematis melakukan pembunuhan budaya Tibet.
Pemerintahan China selalu menegaskan Tibet menjadi bagian dari China dan sudah menjadi kebijakan untuk membangun perekonomian di kawasan miskin.
Akan tetapi, banyak warga Tibet yang menuduh Beijing melarang kebebasan berbicara, menekan agama dan kebudayaan mereka, dan mendorong banyak warga etnis Han datang ke Tibet.
Kebijakan China di Tibet menghadapi tentangan dari kalangan warga Tibet yang masih tinggal di China dan di luar negeri, antara lain dengan aksi membakar diri.
Hingga pekan pertama Agustus, lebih dari 40 warga Tibet membakar diri sejak Maret 2011 untuk menentang kendali China di Tibet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.