Lembaga bernama The Royal Australasian College of Physicians, Jumat (26/7/2013), mendesak adanya perubahan peraturan guna melidungi anak-anak dari tindakan fisik. Menurut hukum yang ada sekarang, di Australia, orangtua masih boleh memukul anak mereka dengan alasan "jelas".
Namun, Prof Susan Moloney mengatakan, tindakan disiplin seperti ini bisa mengarah kepada "penganiayaan". "Kami mencatat sejumlah besar tewasnya anak-anak disebabkan oleh tindak pemukulan fisik yang berlebihan," kata Prof Moloney kepada media Fairfax dan News Limited. Selain itu, ada bukti depresi, kecemasan, perilaku anti-sosial, maupun penyalahgunaan narkoba akibat tindak pemukulan fisik tersebut.
Menurut Prof Maloney, peraturan di Australia sudah ada guna melindungi anak-anak dengan keharusan membuat pagar untuk kolam renang, merokok di dalam mobil. "Mereka yang memukul anjing juga bisa ditahan, tetapi tidak ketika memukul anak mereka," kata Moloney.
Namun, menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia, L Sastra Wijaya, para pemerhati anak-anak dari disiplin ilmu lain mempertanyakan apakah peraturan tersebut akan dengan mudah diterapkan. Psikolog anak Michael Carr-Gregg mengatakan, dia tidak mendukung tindak pemukulan terhadap anak, tetapi mengatakan menjadikan orangtua sebagai pelaku kriminal hanya karena ingin mendisplinkan anak bukan tindakan yang mudah dilakukan. Ahli terapi keluarga Michael Hawton mengatakan, orang memukul anak karena tidak tahu adanya alternatif lain.
Dr Justin Coulson, seorang ayah dari lima anak, dan pengarang buku mengenai keluarga, mengatakan mendukung peraturan tersebut, tetapi secara hukum akan sulit menerapkannya. "Menurut saya, pendidikan adalah kunci untuk mengajar orangtua bagaimana mendisiplinkan anak mereka," kata Coulson.
Roslyn Phillips, peneliti dari lembaga FamilyVoice Australia, mengatakan, tindakan pemukulan yang "tidak berlebihan" bisa mengajar anak yang belum memiliki konsep logis mengenai apa yang boleh dan yang tidak.
Di seluruh dunia, saat ini terdapat 33 negara yang sudah melarang tindakan pemukulan fisik terhadap anak-anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.