Selanjutnya mempersiapkan starter culture untuk proses fermentasi yang menelan waktu 28 hari.
“Pengalaman yang luar biasa bagi saya ketika menunggu proses fermentasi, berharap-harap cemas apakah durian wine yang semula hanya di angan-angan akan berubah menjadi kenyataan,” kenang Fransisca.
Lalu, apakah kombinasi durian dan etanol aman dikonsumsi? Berdasarkan riset yang telah dilakukan Fransisca menunjukkan adanya pengurangan drastis kandungan sulfur dalam durian.
Hasil penelitian ini menggambarkan minuman model baru ini aman untuk dikonsumsi manusia.
Sebagai pionir riset ini, tentu Fransiska menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya adalah belum tersedianya jurnal atau data sebagai panduan penelitian memunculkan banyaknya kesalahan dalam eksperimen ini.
Namun, Fransisca menyebutkan, dengan semangat pantang menyerah dan rasa ingin mencoba sesuatu yang baru menjadi faktor yang terus memberinya motivasi meski berulang kali menghadapi kendala.
Dalam proses pembuatan anggur durian ini Fransiska dibimbing dua orang mentor, yaitu Dr Liu Shao Quan dan Christine Lee.
Dr Liu memuji penemuan Fransisca sebagai sesuatu yang orisinal, menarik, dan berkualitas.
Pada masa depan direncanakan kerja sama dengan industri untuk pengembangan lebih jauh, uji coba konsumen, dan komersialisasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.