Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih di Washington DC, Rabu (3/7/2013), beberapa jam setelah para pemimpin militer Mesir mendeklarasikan berakhirnya kekuasaan Mursi dan membekukan konstitusi, Obama menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas tindakan militer.
Dalam pernyataannya, Obama menyatakan harapannya agar militer segera mengembalikan kekuasaan kepada rakyat Mesir.
"Saya menyerukan kepada militer Mesir bergerak secara cepat dan bertanggung jawab untuk mengembalikan kekuasaan penuh kepada pemerintah sipil yang terpilih secara demokratis secepat mungkin melalui proses yang inklusif dan transparan dan menghindari penahanan secara sewenang-wenang Presiden Mursi dan para pendukungnya," kata Obama.
Pemerintah AS juga akan mengkaji ulang bantuan yang selama ini diberikan negara itu kepada Mesir. "Melihat perkembangan hari ini, saya juga memerintahkan departemen-departemen dan lembaga-lembaga terkait untuk mempelajari kembali implikasi bantuan kami kepada Pemerintah Mesir berdasarkan hukum AS," papar Obama, Rabu (3/7/2013).
Sampai beberapa saat menjelang deklarasi militer Mesir, Gedung Putih menolak ikut campur dalam krisis politik Mesir. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan, AS "tidak berpihak pada siapa pun".
"Kami tegas dalam hal ini," kata Psaki dalam jumpa pers, Rabu.
CBS News melaporkan, sejumlah kritikus menuduh Obama berdiam diri, sementara Mesir, yang notabene sekutu AS di Timur Tengah, mengalami kekacauan. Menurut CBS, Mesir mendapat bantuan sebesar 1,5 miliar dollar AS per tahun dari AS.
Mursi merupakan presiden pertama yang dipilih secara demokratis di Mesir. Hanya setahun setelah berkuasa, Mursi digulingkan oleh militer, Rabu (3/7/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.