Salin Artikel

Dampak Virus Corona, Cathay Pacific dan Singapore Airlines Liburkan Pegawainya Tanpa Dibayar

Laporan dari South China Morning Post Kamis (27/2/2020) menyebutkan, Cathay Pacific telah meliburkan 27 ribu pegawainya selama tiga minggu tanpa bayaran.

Maskapai penerbangan dari Hong Kong itu juga membatalkan belasan jadwal penerbangan, dan lebih dari separuh penerbangannya selama dua bulan ke depan dibatalkan.

Sebagai gantinya, Cathay Pacific menawarkan perpanjangan masa aktif bagi para pemegang kartu anggota Marco Polo Club (MPC).

"Kami memahami penyebaran Covid-19 mengganggu rencana bepergian mereka (penumpang), dan kami coba mencari alternatif lain untuk membantu anggota kami mempertahankan persyaratan keanggotaan mereka di situasi ini," jelas juru bicara maskapai.

"Kami akan segera berkomunikasi dengan para anggota Marco Polo Club (MPC), setelah rencana ini diwujudkan," lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (22/2/2020).

Ini bukan kali pertama Cathay Pacific ikut terdampak situasi genting yang melanda dunia. Sebelumnya, maskapai yang didirikan tahun 1946 ini juga pernah terdampak wabah SARS dan Perang Teluk II.

Saat itu Cathay Pacific memberi masa aktif tambahan selama 12 bulan untuk para anggotanya, yang berlaku sesuai tanggal pembaruan di keanggotaan mereka.

Namun demikian South China Morning Post menyebut, tidak diketahui secara pasti sampai kapan kebijakan itu diterapkan.

Maskapai-maskapai penerbangan seluruh dunia saat ini sedang terpuruk akibat penyebaran virus corona Covid-19.

Jumlah penerbangan menurun drastis, ditambah dengan maraknya pembatalan penerbangan.

Sekitar 200 ribu penerbangan dari dan ke China dibatalkan, menurut laporan dari penyedia data penerbangan, Cirium.

Singapore Airlines Group tempuh langkah yang sama

Maskapai penerbangan asal Negeri "Singa", Singapore Airlines (SIA) Group, juga menempuh langkah yang sama seperti Cathay Pacific.

Dilansir dari The Straits Times, SIA Group telah menghentikan proses rekrutmen dan meminta pegawainya cuti tanpa bayaran.

Kebijakan ini tempuh semata-mata untuk melindungi para karyawan, demikian yang dilaporkan The Straits Times.

Setelah maraknya pembatalan penerbangan, SIA Group mengalami kelebihan tenaga kerja sebanyak 500 anggota awak kabin dan 50 pilot.

Menanggapi hal tersebut, pada Selasa (25/2/2020) pihak SIA Group mengatakan,

"Untuk merespon Covid-19, pembekuan rekrutmen umum telah diterapkan untuk semua posisi di darat, dan perjalanan tugas yang tidak penting telah ditangguhkan."

"Kami selalu memantau perkembangan situasi ini secara intens, dan akan menentukan tindakan yang tepat."

"Kami tidak akan melakukan apa pun yang membahayakan daya saing jangka panjang SIA Group," demikian keterangan resmi SIA Group dikutip dari The Straits Times.

Lebih lanjut, Chief Executive Officer (CEO) SIA Group, Goh Choon Phong, mengatakan virus corona memberi dampak yang signifikan pada dunia penerbangan, terutama di Asia sejak virus ini pertama mewabah pertengahan Januari lalu.

Hal tersebut mengakibatkan turunnya permintaan, yang berbuntut pada rendahnya tingkat keterisian kursi di semua pasar yang dipegang SIA Group.

SIA Group yang tediri dari Singapore Airlines, SilkAir, dan Scoot, telah menangguhkan lebih dari 3.000 penerbangan dari Februari hingga akhir Mei, untuk mengurangi dampak penurunan permintaan.

Angka tersebut merupakan 9,9 persen dari total jumlah penerbangan SIA Group sampai akhir Mei 2020.

Sebagai gantinya agar SIA Group tetap beroperasi dengan sumber daya yang ada, mereka akan menyesuaikan kapasitas dengan perubahan pola permintaan di pasar.

Goh juga menuturkan akan ada tindakan untuk menghemat bujet perusahaan dan mengurangi biaya yang telah diambil.

"Pengeluaran modal telah ditangguhkan, dan kami memperketat pengeluaran operasional."

"Kami juga secara aktif menghubungi pemasok dan mitra kami untuk membahas langkah-langkah mitigasi tambahan selama masa sulit ini," ungkapnya pada The Straits Times.

Goh mencontohkan, tim komersial telah bekerja sama dengan agen pariwisata dan mitra perjalanan di seluruh dunia untuk secara agresif mendorong penjualan.

Mereka juga berupaya keras untuk mempromosikan perjalanan udara dari dan ke Singapura.

Sama seperti Cathay Pacific, Goh juga mengakui ini adalah masa sulit bagi SIA Group, tapi mereka telah terbukti bisa bangkit dari keterpurukan sebelumnya.

"(Saya yakin) akan ada angin segar setelah ini. Grup ini telah berhasil melalui masa sulit di tragedi 9/11, wabah SARS, dan krisis finansial global di tahun 2008."

"Saya juga yakin bahwa bersama kita bisa melalui (masa sulit) ini, dan bersatu lagi untuk jadi lebih kuat." pungkasnya.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/27/11353541/dampak-virus-corona-cathay-pacific-dan-singapore-airlines-liburkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke