Salin Artikel

Fausta, Badak Tertua di Dunia, Mati dalam Usia 57 Tahun

Hewan jenis badak hitam timur itu pertama kali berada di tempat kubangan Ngorongoro pada 1965 silam, saat berumur tiga tahun.

Selama 54 tahun berikutnya, Fausta bermain dengan bebas di Ngorongoro. Namun, baru-baru ini dia harus dipindahkan ke suaka margasatwa.

Dilansir BBC Minggu (29/12/2019), badak tertua di dunia itu membutuhkan penanganan ahli karena kesehatannya yang menurun.

Fausta diketahui tidak punya anak, sesuatu yang oleh pakar konservasi di Ngorongoro meyakini berkontribusi pada umur panjangnya.

Pada 2016, kondisi penglihatan sang badak mulai menurun dan dia juga menderita sebagai akibat dari serangan hyena.

Dr Freddy Manongi dari Otoritas Konservasi Ngorongoro berujar, tak hanya hyena. Sejumlah binatang juga membuat Fausta terluka.

"Pada 2016, kami terpaksa menariknya dari alam liar dan menempatkannya dalam perawatan khusus," kata Manongi kepada BBC Swahili.

Manongi melanjutkan, Fausta mati pada 27 Desember malam karena sebab alami. "Catatan menunjukkan dia hidup lebih lama dari badak lainnya di dunia," paparnya.

Di alam luar, seekor badak dilaporkan bisa hidup antara usia 37-43 tahun. Hewan itu bisa mencapai umur 50 jika hidup di penangkaran.

Badak hitam timur masuk ke dalam hewan yang terancam punah karena sering menjadi target pemburu liar yang mengincar culanya.

Namun belakangan jumlahnya mulai mengalami peningkatan. Adapun di hari kematian Fausta, seekor badak lain lahir.

https://internasional.kompas.com/read/2019/12/30/11313501/fausta-badak-tertua-di-dunia-mati-dalam-usia-57-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke