Salin Artikel

Unjuk Rasa Hong Kong Kembali Ricuh, Polisi Anti-huru Hara Tahan 148 Orang

Kota Hong Kong telah kembali jatuh ke dalam aksi unjuk rasa yang berujung bentrok paling luas dan lama sejak protes besar-besaran menentang pemerintah yang dimulai dua bulan lalu.

Pasukan polisi anti-huru hara menanggapi dengan melepaskan gas air mata yang ditembakkan di setidaknya selusin lokasi terhadap masa demonstran yang semakin keras.

"Selama operasi kemarin, polisi telah menahan 148 orang yang terdiri dari 95 pria dan 53 wanita, berusia antara 13 hingga 63 tahun," kata inspektur polisi John Tse, kepada wartawan.

Selama dua pekan terakhir, baik polisi maupun pengunjuk rasa telah menggunakan taktik yang semakin konfrontatif, membawa situasi kota Hong Kong semakin kritis.

Dalam konferensi pers, Selasa (6/8/2019), polisi mengungkapkan bahwa mereka telah menembakkan sekitar 800 kaleng gas air mata dalam aksi protes massa pada Senin lalu.

Jumlah itu menjadi yang terbanyak ditembakkan dalam sehari, hampir sama dengan jumlah yang ditembakkan dalam dua bulan terakhir, sekitar 1.000 kaleng gas air mata.

Polisi anti-huru hara juga melepaskan sekitar 140 peluru karet dan 20 granat spons.

Dalam konferensi pers juga diungkapkan rincian terkait bentrokan pada Senin lalu yang meluas, dengan polisi anti-huru hara yang menjadi penangkal kemarahan publik dan dikecam pengunjuk rasa sebagai pasukan Beijing.

Kantor polisi turut menjadi sasaran pengunjuk rasa yang melemparkan telur, batu, botol, dan bahkan ketapel untuk menembakkan batu yang berukuran lebih besar.

Massa bahkan menyerang sebuah kompleks apartemen yang menampung petugas polisi bersama keluarganya.

Tse menambahkan, sebanyak total 21 kantor polisi terdampak aksi protes, Senin (5/8/2019) lalu, tanpa ada rincian kerusakan yang dialami masing-masing pos polisi.

Tayangan media turut menampilkan saat petugas melepaskan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa di setidaknya 12 distrik.

"Dalam jangka waktu dua bulan yang cukup singkat, para pengunjuk rasa telah secara sembrono menghancurkan aturan hukum."

"Tindakan mereka telah secara serius menghambat keselamatan pulik," ujarnya.

Sementara para pengunjuk rasa membalas pernyataan polisi dengan menyebut petugas sudah sejak lama menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam menghadapi protes masukan, tuduhan yang langsung dibantah petugas kepolisian.

Mereka juga mengatakan terpaksa melakukan cara yang lebih konfrontatif setelah aksi secara damai gagal mencapai konsesi apa pun.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/06/18584291/unjuk-rasa-hong-kong-kembali-ricuh-polisi-anti-huru-hara-tahan-148

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke