Salin Artikel

Berusaha Masuk AS, Seorang Migran Ditembak Mati Polisi Meksiko di Depan Anaknya

Migran itu termasuk ke dalam kelompok beranggotakan 10 orang yang selama ini tinggal di kamp penampungan Saltillo, Region Coahuila, sekitar 290 km dari perbatasan AS.

Direktur Casa Del Migrante Saltillo Alberto Xicotencatl berkata, pada Rabu (31/7/2019) para migran itu bersiap dan meninggalkan kamp untuk menuju ke AS.

Dilansir harian berbahasa Spanyol El Pais via Newsweek Jumat (2/8/2019), mereka menunggu selama satu jam di perlintasan kereta setelah berjalan 1,5 km ketika dicegat polisi.

Xicotencatl mengungkapkan, anggota dari Institut Migrasi Nasional dan kepolisian federal Meksiko datang dan "mulai menganiaya mereka". Dari keterangan empat migran, diketahui polisi mulai menembak.

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu berusaha untuk kabur. Namun di tengah upayanya, dia ditembak mati oleh salah satu polisi dan roboh di depan anaknya.

Xicotencatl melanjutkan, polisi datang dengan niat untuk "menganiaya serta membunuh". Namun polisi membantah dan menyatakan mereka merespons dari salah satu migran yang membawa senjata.

Kantor Jaksa Coahuila menuturkan mereka sudah memulai penyelidikan atas insiden itu, dan mengklaim justru empat migran yang melontarkan ejekan kepada polisi.

Lalu salah satu dari mereka seperti membawa senjata di balik jaketnya, dan mulai menembaki polisi. Aparat keamanan membalas dan membuat si penembak tewas.

Xicotencatl menanggapi dengan mengatakan di kamp yang dikelolanya, mereka memasang detektor logam sehingga tentu diketahui jika ada yang membawa senjata.

"Mereka (polisi) berkata pria itu membawa senjata. Namun mereka bohong. Dia hanyalah seorang pria miskin yang tak punya uang untuk membeli pistol," tuturnya.

Terdapat kesimpangsiuran dalam laporan yang menyebutkan apakah migran itu berasal dari El Salvador atau Honduras. Adapun anak migran itu diserahkan ke dinas sosial setempat, dan berada dalam kondisi sehat.

Dalam keterangan tertulis, pemerintah pusat menyatakan tidak ada polisi atau pun agen imigrasi yang terlibat dalam insiden serangan tersebut.

Adapun pemerintah Coahuila dalam pernyataan terpisah menjelaskan mereka bakal segera menginvestigasinya. Mereka menyebut memang ada kericuhan antara migran Amerika Tengah dan polisi Meksiko.

Namun mereka mencetuskan dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada konflik bersenjata. Adapun Komisi HAM PBB menyerukan adanya penyelidikan independen.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/03/20062991/berusaha-masuk-as-seorang-migran-ditembak-mati-polisi-meksiko-di-depan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke